PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK DAUN RAMBAI LAUT DENGAN VARIASI PELARUT EKSTRAKSI (Sonneratia caseolaris L.)
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijpnp.v5i1.1544Keywords:
Rambai Laut, Flavonoid, Etanol, Etil asetat, n-heksanAbstract
Â
ABSTRAK
Â
Daun rambai laut (Sonneratia caseolaris L.) diketahui mempunyai kandungan senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas farmakologis. Perbedaan jenis pelarut mempengaruhi kandungan metabolit skunder yang dihasilkan daun rambai laut. Hal ini menunjukan membutuhkan pengendalian mutu kualitas simplisia dan jenis pelarut, sehingga bisa mendapatkan metabolite sekunder yang berkualitas/baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai rendemen dan kadar flavonoid total ekstrak daun rambai laut menggunakan variasi pelarut yaitu etanol 70%, etil asetat dan N-hexane. Daun rambai laut segar diperoleh dari kota semarang dengan spesifikasi daun yang berwarna hijau tua. Ekstraksi daun rambai laut dilakukan menggunakan metode sokhletasi dan dilanjutkan perhitungan rendemen. Ekstrak daun rambai laut didentifikasi secara kualitatif dan ditentukan kadar flavonoid totalnya. Pengujian flavonoid total secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil rendemen ekstrak daun rambai laut dengan menggunakan variasi pelarut yaitu ekstrak etanol 70% sebesar 3.4%, ekstrak etil asetat 7.87% dan n-heksan 4.07%. Kadar flavonoid total ekstrak daun rambai laut dengan menggunakan variasi pelarut adalah etanol 70% sebesar 64.05mgQE/g, etil asetat 164.50 mgQE/g dan n-heksan 141.97 mgQE/g. Ekstrak daun rambai laut terdapat pengaruh suatu perbedaan terhadap nilai rendemen dan kadar flavonoid total yang tertinggi menggunakan pelarut etil asetat dibandingkan dengan menggunakan pelarut n-heksan dan etanol 70%.
Kata Kunci   : Rambai Laut, Flavonoid, Etanol, Etil asetat, n-heksan
Â
References
Aji, N., 2019. Pengaruh Pelarut Campur Etil Asetat dan N-Heksan Terhadap Rendemen dan Kandungan Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus sphina-christi L). Pharmacoscript, 2(2), pp.77-85.
Amin, M.H., Ida, B.R. and Utami, C.S., 2013. Imunotoksisitas pewarna makanan terhadap histopatologi Peyer’s patch goblet mencit (The immunotoxicity of food additive on histopatology of mice Peyer’s patch goblet). JURNAL BIOS LOGOS, 3(1).
Anam, C. and Agustini, T.W., 2014. Pengaruh Pelarut Yang Berbeda Pada Ekstraksi Spirulina Platensis Serbuk Sebagai Antioksidan Dengan Metode Soxhletasi. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(4), pp.106-112.
Sari, D.K., 2020. Analisis Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Seligi (Phyllanthus buxifolius Muell. Arg) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. IJMS-Indonesian Journal on Medical Science, 7(1).
Arikalang, T.G., 2018. Optimasi dan validasi metode analisis dalam penentuan kandungan total fenolik pada ekstrak daun gedi hijau (Abelmoschus manihot L.) yang diukur dengan spektrofotometer UV-vis. PHARMACON, 7(3).
Sukmawati, S., 2018. Optimasi dan Validasi Metode Analisis dalam Penentuan Kandungan Total Flavonoid pada Ekstrak Daun Gedi Hijau (Abelmoscus manihot L.) yang Diukur Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. PHARMACON, 7(3).
Tutik, T., Dwipayana, N.A. and Elsyana, V., 2018. Identifikasi Dan Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kelor Pada Variasi Pelarut Dengan Metode DPPH. Jurnal Farmasi Malahayati, 1(2).
Syamsul, E.S. and Jubaidah, S., 2020. Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Daun Pidada Merah (Sonneratia caseolaris L). KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(3), pp.184-190.
Wijaya, H., Novitasari, N. and Jubaidah, S., 2018. Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia caseolaris L. Engl). Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), pp.79-83.
Suharyanto, S. and Prima, D.A.N., 2020. Penetapan Kadar Flavonoid Total pada Juice Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) yang Berpotensi Sebagai Hepatoprotektor dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Cendekia Journal of Pharmacy, 4(2), pp.110-119.
Ergina, E., Nuryanti, S. and Pursitasari, I.D., 2014. Uji kualitatif senyawa metabolit sekunder pada daun palado (Agave angustifolia) yang diekstraksi dengan pelarut air dan etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), pp.165-172.
Azizah, D.N., Kumolowati, E. and Faramayuda, F., 2014. Penetapan kadar flavonoid metode AlCl3 pada ekstrak metanol kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(2), pp.33-37.
Riwanti, P., Izazih, F. and Amaliyah, A., 2020. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol pada Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol 50, 70 dan 96% Sargassum polycystum dari Madura. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM), 2(2), pp.82-95.
Noviyanty, A., Salingkat, C.A. and Syamsiar, S., 2019. Pengaruh jenis pelarut terhadap ekstraksi dari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 5(3), pp.271-279.
Tiwari, P.K., Imlesh, K., Mandeep, K. and Gurpreet, K., 2011. Review: Skrining Fitokimia dan Ekstraksi. Jurnal Farmasi Internasional, 1(1), pp.98-106.
Syarifah, A.L. and Retnowati, R., 2019. Characterization of Secondary Metabolites Profile of Flavonoid from Salam Leaves (Eugenia polyantha) Using TLC and UVSpectrophotometry. Pharmaceutical Sciences and Research, 6(3), p.4.