Pengetahuan dan Persepsi Apoteker Terhadap Penggunaan Obat Off-Label di Indonesia

Pharmacist's Knowledge and Perception of Off-Label Drugs Use in Indonesia

Authors

  • Dwi Aulia Ramdini Universitas Lampung
  • Sarmoko Institut Teknologi Sumatera
  • Ihsanti Dwi Rahayu Universitas Lampung
  • Muhammad Iqbal Universitas Lampung
  • Ramadhan Triyandi Universitas Lampung
  • Dika Pramita Destiani Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijpnp.v6i01.2219

Abstract

Off-label drugs are generally used in clinical practice but require close monitoring by health workers, especially pharmacists. Pharmacists need knowledge regarding the potential benefits and dangers of off-label medications to ensure the safety of drug users. This study aims to determine pharmacists' knowledge and perceptions of using off-label drugs in Indonesia. The study design used in this study was a cross-sectional study with an analytic observational approach using off-label drug-related questionnaires conducted online. Results of this study a total of 174 pharmacist respondents filled out a complete questionnaire with the result that 86% of the respondents had good knowledge regarding off-label drugs, and the rest were classified as poor (14%). Pharmacist respondents said they focused on safety (96.55%), efficacy (86.55%), medication history (72.99%), cost efficiency (61.49%), and also the target population (32.76%) in the use of off-label drugs. Based on factor analysis, the experience of preparing off-label drugs was significantly related to respondents' knowledge (p=0.041). In contrast, the factors of gender (p=0.777), age (p=0.677), last education (p=0.801), and years of service (p=0.541) there is no significant relationship. Conclusions of this study is The majority of pharmacist respondents in this study had good knowledge regarding the use of off-label drugs and agreed that pharmacists play an important role in monitoring the side effects of off-label use. In addition, almost all pharmacist respondents perceived that drug safety was the dominant factor for the consideration of off-label drug use.

ABSTRAK

Obat off-label umumnya digunakan dalam praktik klinis, namun dalam penggunaannya diperlukan pemantauan yang ketat oleh tenaga kesehatan, khususnya oleh apoteker. Pengetahuan terkait manfaat dan bahaya obat off-label diperlukan apoteker dalam menjamin keamanan dan keselamatan penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi apoteker terhadap penggunaan obat off-label di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan pendekatan observasional analitik melalui penggunaan kuesioner terkait obat off-label yang dilakukan secara online. Hasil penelitian sebanyak 174 responden apoteker terdapat 86% responden memiliki pengetahuan yang baik terkait obat off-label, dan sebagian lainnya tergolong kurang baik (14%). Responden apoteker menyatakan memiliki fokus terhadap faktor keamanan (96,55%), kemanjuran (86,55%), riwayat pengobatan (72,99%), efisiensi biaya (61,49%), dan target populasi (32,76%) dalam penggunaan obat off-label. Berdasarkan analisis faktor, pengalaman menyiapkan obat off-label berhubungan signifikan terhadap pengetahuan responden (p=0,041), sedangkan faktor jenis kelamin (p=0,777), umur (p=0,677), pendidikan terakhir (p=0,801), dan masa kerja (p=0,541) tidak terdapat hubungan signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah mayoritas responden apoteker memiliki pengetahuan yang baik terkait penggunaan obat off-label dan menyetujui bahwa apoteker berperan penting dalam monitoring efek samping penggunaan off label. Selain itu, hampir keseluruhan responden apoteker memiliki persepsi dimana faktor pertimbangan penggunaan obat off-label yang dominan adalah faktor terkait keamanan obat.

Downloads

Published

2023-03-20