Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Biji Bligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijpnp.v1i1.32Abstract
Tanaman bligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Cucurbitae atau sejenis labu. Khasiat tradisional bligo secara turun menurun adalah sebagai laksatif, diuretik, dispepsia, dan anti inflamasi. Telah dilakukan uji aktivitas antijamur ekstrak etanol biji bligo terhadap Candida albicans untuk mengetahui aktivitas penghambatan pertumbuhan jamur dan identifikasi golongan metabolit sekundernya. Penelitian ini dilakukan beberapa tahap, yaitu ekstraksi senyawa bioaktif menggunakan refluks, skrining fitokimia dan uji aktivitas antijamur dengan metode mikrodilusi. Ekstrak etanol biji bligo mempunyai aktivitas antijamur yang lemah dengan nilai konsentrasi hambat minimum (MIC) sebesar 250 mg/mL dan konsentrasi bunuh minimum (MFC) sebesar        > 500 mg/mL. Hasil identifikasi metabolit sekunder menunjukkan ekstrak etanol biji bligo positif mengandung alkaloid, flavonoid, dan saponin.
References
Ali, E, 2013, ‘The pharmacological importance of benincasa hispida. A review’, International Journal of Pharma Sciences and Research, vol 4, no. 12.
Apsari, AS, Adiguna, MS, 2013, ‘Resistensi antijamur dan strategi untuk mengatasi’, MDVI, vol. 40, no.2.
Arthur, G, 2010, Microbiology and Immunology, Medical Microbiology, University of South Carolina School Medicine.
Babul SC, Ilavarasaran R, Thambi, R, Thameemul, & Kumar, 2003, ‘Pleliminary pharmacological screening of benincasa hispida Cogn’, Journal of Natural Remedies, vol.3, no. 2, hh. 143-147.
Balouiri, M, 2016, ‘Methods for in vitro evaluating antimicrobial activity: a review’, Journal of Pharmaceutical Analysis, vol. 6, hh. 71-79.
Canuto MM, Rodero FG, 2002, ‘Antifungal drug resistance to azoles polyenes’, The Lancet Infectious Diseases, vol. 2, hh. 550-560.
CLSI, 2012, Performance standards for antimicrobial susceptibility testing, 22th ed, Clinical Laboratory Standards Institute, Wayne, PA.
Dalynn, 2014, Mc Farland Standard- for in vitro use only-, Dalynn Biologicals.
Harborne JB, 2006, Metode fitokimia, Edisi ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata & Iwang Soediro, ITB, Bandung.
Jawetz., Melnick., Adelberg., 2013, Medical microbiology, 26 th ed, USA : Appleton & Lange.
Kemenkes RI, 2013, Riset kesehatan dasar, RISKESDAS, Balitbang Kemenkes RI, Jakarta.
Saputra, A, 2018, Uji aktivitas antifungi kombinasi ekstrak biji bligo dan biji timun suri terhadap jamur Candida albicans secara in vitro, Skripsi, Universitas Ngudi Waluyo, Ungaran.
Natarajan, D, Lavarasan, RJ, Chandara, BS, Sahib, MACS, Refai, T, & Thameemuk, ALH, 2003, ’ Antimicrobial studies on methanolic extract of benincasa hispida’, Ancient Science of Life, vol. 12, hh 98-100.
Odds F, 2004, ‘The evolution of antifungal resistance in Candida spesies’, Microbiology Today, vol. 31, hh.166.
Pfaller, MA, Diekema DJ, 2010, ‘Epidemiology of invasive mycoses in North America’, Crit Rev Microbial, vol. 36, hh, 1-53.
Pfaller, MA, Diekema DJ, 2007, ‘Epidemiology of invasive candidiasis: a persistent public health problem.’, Clin Microbiol Rev, vol. 20, hh. 133-163.
Rajendra, P, Abdul, HS, & Manpreet, KR, 2016,’ Antifungal: mechanism of action and drug resistance’, Springer International Publishing Switzerland, hh. 327-349.
WHO, 2013, WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023, World Health Organization.
Wijayakusuma, C. H., 2010, Sifat kimia dan fisika buah bligo dan pepaya di dalam pembuatan produk sejenis jam, Fakultas Teknologi Pertanian Institusi IPB, Bogor.
Zaini NAM, Anwar F, & Saari, NK, 2011,’ (Benincasa hispida(Thunc.)Cogn.); a potential source for valuable nutriets and functional foods’, Foods Res Int, vol. 44, hh 2368-2376.