Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antihipertensi Tunggal pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kecamatan Danurejan
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijpnp.v3i2.544Abstract
ABSTRAK
Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Penyakit hipertensi menjadi penyebab kematian yaitu sekitar 13% dari total kematian, prevalensi hampir sama besar baik di negara berkembang maupun negara maju. Jenis penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang karena hipertensi suatu penyakit yang sulit disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Dampak ekonomi perlu dilihat mengingat penggunaan obat antihipertensi secara jangka panjang. Penelitian farmakoekonomi merupakan proses identifikasi, pengukuran dan perbandingan biaya, akibat dan keuntungan suatu program pelayanan dan terapi, serta menentukan pilihan mana yang memberikan outcomes kesehatan terbaik untuk sumber yang diinvestasikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antihipertensi tunggal, rata-rata biaya terapi yang dikeluarkan pasien dan golongan antihipertensi yang paling efektif biaya. Penelitian bersifat observasional dengan rancangan potong lintang analitik secara retrospektif, populasi diambil dari populasi terjangkau berdasar kriteria inklusi dan eksklusi. Gambaran berdasar jenis kelamin paling banyak pada perempuan, berdasar usia pada kelompok lanjut usia akhir. Hasil penelitian didapati bahwa pasien paling banyak mendapat terapi hidroklorotiazid, yaitu sembilan pasien (43%) menggunakan hidroklorotiazid. Rata-rata biaya terapi antihipertensi paling rendah, yaitu pada penggunaan kaptopril Rp.2.857,14. Golongan antihipertensi yang paling efektif biaya adalah golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor yaitu kaptopril. Nilai Average Cost Effectiveness Ratio terendah 33,32 (penggunaan kaptopril) dan nilai Incremental Cost Per Unit of Effectiveness Ratio 81,41 (penggunaan kaptopril ditambah hidroklorotiazid).
Kata kunci : Analisis efektifitas biaya, Hipertensi, Antihipertensi tunggal, Puskesmas Kecamatan Danurejan
Hypertension is a disease that occurs due to an increase in blood pressure. Hypertension the cause of death approximately 13% of the total deaths, nearly as large prevalence in both developing countries and developed countries. Type of disease that requires long-term therapy for hypertension, a disease that is difficult to cure but can be controlled. Hypertension therapy needs to be viewed in terms of its economy because in the long term use. The study aims is to describe the use of a single antihypertensive, the average cost incurred therapy group patients and most cost effective antihypertensives. An observational study with cross sectional analytic design retrospective, population-based affordable drawn from a population inclusion and exclusion criteria. Overview by sex most of the women, based on the age of the elderly end. The results found that most patients received hydrochlorothiazide therapy, ie nine patients (43%) using hydrochlorothiazide. Average of the lowest cost of antihypertensive therapy, namely the use of captopril Rp.2.857,14. Most classes of antihypertensive cost effective is the class of Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor that captopril. Lowest value of 33.32 Average Cost Effectiveness Ratio (using captopril) and 81.41 Incremental Cost per unit of Effectiveness Ratio values (use of captopril plus hydrochlorothiazide).
Keywords: Cost effectiveness analysis, Hypertension, Single antihypertensive, Puskesmas Kecamatan Danurejan
References
Anonim. 2008. Riset Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Bootman, J. L., Towsend, R. j., Mc Ghan, W. F., 2005, Principle of Pharmacoeconomic, 3rd ED, Harvey Whitney Books Company, New York, 76-78.
Herliawati., Rizkika, Ramadhani. 2011. Pengaruh Masase Kaki dengan Minyak Esensial Lavender terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Primer Usia 45-59 Tahun di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unsri Palembang
Jakson, E. K., 2007, Renin dan Angiotensin, dalam Goodman & Gilman, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Volume I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kumar V., Abbas AK., Fausto N., 2005, Hypertensive Vascular Disease, In Robn and Cotran Pathologic Basic of Disease, 7th edition, Elsevier Sonders, Philadelpia. 528-529.
Morgan, S., Bassett, Kenneth L., Wright, James M., and Yan, Lixiang., 2005, Firstline first? Trends in Thiazide Prescribing for Hypertensive Seniors, Creative Commons Attribution License, Vancauvar, Canada.
National Institutes of Health: The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, NIH Publication, November 2003
Sanchez, L.A.,2005, Pharmacoterapy: a Pathophysiologic Aproach, 5th Ed., 1-6, Appleton & Large, Unite States.
Saseen, J. J and Carter, B. L, 2006, Hypertension, in Pharmacotherapy Handbook, Sixth Edition, Mc. Graw Hill Medical Publishing Division, USA..
Sigarlaki, H. J. O. 2006. Karakteristik dan Faktor Berhubungan Hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Tahun 2006. Makara, Kesehatan, Vol. 10, No.2, Desember 2006: 78-88
Tjiptoheriyanto, P., Soeretyo, B., 1994, Ekonomi Kesehatan, Hal : 1340167, Bhineka Cipta, Jakarta.
Walley, T., Haycox, A., and Boland A., 2004, Pharmacoeconomics, Churchill Livingstone, 9-14, 110-112.
Wilson, J.P., and Rescati, K. L., 2001, Pharmacoeconomic, in malone, P M., Masdell, K, M, Kier, K, L Stanovick, J, E., Drug Information : A Guide for Pharmacist Secon Edition, Mc Graw Hill Publishing Div, United State.