Jurnal Bakti Humaniora

PELATIHAN PENCATATAN KEUANGAN PADA SUPPLIER FROZEN FOOD DI SALATIGA

Arda Raditya Tantra — 2025-06-29

Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang bisa dibilang tidak akan pernah mati. Frozen food atau makanan beku adalah salah satu alternatif makanan yang baik bagi ketersediaan protein hewani maupun nabati. Banyaknya bisnis kuliner yang bermunculan ini juga merangsang adanyanya kebutuhan dan peluang bagi supplier untuk menjaga ketersediaan bahan baku. Para supplier ini umunya adalah UMKM yang merupakan salah satu penggerak ekonomi dalam meningkatkan pendapatan daerah khususnya di Salatiga. Salah satu supplier frozen food yang ada di Salatiga adalah Kurnia Frozen Food. Pada saat ini mitra masih melakukan pencatatan pembukuan secara manual dan belum membuat laporan keuangan. Mitra hanya melakukan pencatatan pemasukan dan pengeluaran tanpa melakukan perhitungan laba atau rugi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan program ini adalah memberikan pendampingan untuk pencatatan laporan keuangan, sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang mudah dan tepat. Pendampingan ini dilaksanakan di Restoran Bumi Kayom Salatiga. Hasil dari program ini diharapkan dapat peningkatan kemampuan mitra dalam mencatat laporan keuangan, sehingga terlihat laba atau rugi mitra. Hasil berikutnya adalah adanya pengembangan aplikasi dalam bentuk excel guna mempermudah pengelolaan keuangan mitra. Hasil berikutnya adalah peningkatan kemampuan mitra dalam mencatat laporan keuangan menggunakan aplikasi pengelolaan keuangan tersebut, sehingga menghasilkan laporan keuangan.

MEMBANGUN KOMPETENSI GLOBAL SANTRI MELALUI PELATIHAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN EDUKASI MITIGASI BENCANA

Alfin Rosyidha — 2025-06-29

Santri sebagai generasi muda pesantren memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam konteks global, terutama melalui penguatan keterampilan komunikasi antarbudaya dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Program “Santri Go Global” dilaksanakan di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah dan PPTI Al Falah Salatiga sebagai upaya membangun kompetensi global santri melalui pelatihan terintegrasi yang memadukan edukasi mitigasi bencana dengan pembelajaran komunikasi lintas budaya. Metode pelaksanaan mencakup pelatihan interaktif, simulasi bencana, dan penggunaan media pembelajaran dwibahasa. Hasil pretest dan posttest terhadap 52 santri menunjukkan peningkatan signifikan, yaitu 37% pada pemahaman komunikasi antarbudaya dan 42% pada kesiapsiagaan bencana. Sebanyak 87% peserta juga melaporkan peningkatan kepercayaan diri dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, terutama dalam konteks darurat. Observasi dan wawancara mendalam menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual, visual, dan partisipatif sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan pemahaman santri. Program ini membuktikan bahwa pesantren dapat menjadi agen pendidikan tanggap bencana yang relevan dengan kebutuhan global jika didukung oleh pendekatan pembelajaran yang tepat.

PELATIHAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA JEPANG-INDONESIA UNTUK SANTRI DI SEMARANG MELALUI KESADARAN LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN

Althaf Gauhar Auliawan — 2025-06-29

Program pengabdian kepada masyarakat ini didasarkan pada urgensi peningkatan kemampuan komunikasi lintas budaya, kesadaran lingkungan, serta kebersihan bagi para santri di lingkungan pesantren. Sudah saatnya, santri sebagai salah satu penerus bangsa, sekarang tidak hanya memegang teguh dalil “kebersihan adalah sebagian dari iman”, namun juga bagiamana hal tersebut benar-benar dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi santri dalam konteks budaya Jepang dan Indonesia, membangun kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, dan mendorong penerapan nilai-nilai positif di pesantren. Jepang dipilih sebagai objek budaya karena negara tersebut dikenal memiliki kesadaran lingkungan yang cukup mapan. Program ini telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Banyumanik, Semarang dan telah menghadirkan native speaker dari Jepang melalui beberapa metode pelatihan, yaitu sesi komunikasi antar budaya yang memadukan pembelajaran budaya Jepang-Indonesia, diskusi kelompok tentang isu lingkungan, dan simulasi untuk menjaga kebersihan seperti pengelolaan sampah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi lintas budaya para santri telah mengalami peningkatan, serta adanya implementasi kesadaran lingkungan dan kebersihan secara langsung. Selain itu, luaran kegiatan berupa modul poster edukasi berkelanjutan di lingkungan pesantren terkait kesadaran lingkungan dan kebersihan juga telah diciptakan. Artikel ini membahas proses pelaksanaan, hasil, serta dampak pelatihan terhadap peserta.

PELATIHAN KOMUNIKASI BAHASA INGGRIS BAGI SANTRI UNTUK PELUANG GLOBAL

Lilis Panjaitan — 2025-06-29

Penelitian ini bertujuan utama untuk meningkatkan keterampilan komunikasi bahasa Inggris bagi santri serta memberikan manfaat bagi pesantren dan para pemangku kepentingan lainnya. Metode pelaksanaan pada penelitian ini berupa pendekatan partisipatif dan integratif. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan kemampuan komunikasi pada para santri, kepercayaan diri meningkat dan mampu mencoba berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris dengan lawan bicaranya yaitu santri lainnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan komunikasi Bahasa Inggris yang dilaksanakan secara komunikatif dan berbasis kebutuhan berhasil meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris para santri. Melalui tahapan identifikasi kebutuhan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi hasil, program ini memberikan dampak positif yang signifikan. Para santri menunjukkan peningkatan dalam kemampuan komunikasi, rasa percaya diri yang lebih tinggi, serta keberanian untuk berkomunikasi dengan sesama santri. Melalui kegiatan ini, santri diharapkan lebih siap menghadapi peluang global, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun interaksi lintas budaya. Selain itu, dengan meningkatnya keterampilan komunikasi, santri juga akan memiliki daya saing yang lebih baik dalam dunia kerja, terutama dalam sektor ekonomi kreatif dan digital yang terus berkembang pesat.

PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI SANTRI SEBAGAI SARANA PENGUATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENDUKUNG SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) DI PONDOK PESANTREN SEMARANG

Rezki Fatimah — 2025-06-29

Pelatihan Bahasa Inggris merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris santri melalui pendekatan berbasis penguatan komunikasi antarbudaya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Banyumanik, Semarang dan dirancang untuk mengintegrasikan peningkatkan keterampilan komunikasi dalam mendukung interaksi antarbudaya dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Metode pelaksanaan program ini terdiri dari beberapa tahapan, yang dimulai dengan sosialisasi, diikuti oleh pelatihan intensif, penerapan teknologi, serta pendampingan dan evaluasi yang berkelanjutan. Urgensi program ini didasarkan pada kebutuhan santri untuk berperan dalam komunikasi global, baik dalam dakwah, pendidikan, maupun hubungan Internasional. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan keterampilan bahasa Inggris santri, pemahaman budaya global yang lebih baik, serta terbentuknya forum komunikasi antarbudaya yang berkelanjutan. Artikel ini membahas proses pelaksanaan, hasil, serta dampak pelatihan terhadap peserta.

EDUKASI DAN PELATIHAN PASAR MODAL PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Irsal Fauzi — 2025-06-29

Perkembangan industri pasar modal di Indonesia semakin pesat dan menjadi salah satu alternatif investasi yang menarik, khususnya bagi generasi muda. Namun, masih banyak mahasiswa yang belum memiliki pemahaman memadai mengenai mekanisme, instrumen, dan potensi risiko dalam pasar modal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan pemahaman pasar modal pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Ngudi Waluyo. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu edukasi dan pelatihan. Tahap edukasi dilakukan melalui seminar interaktif yang membahas dasar-dasar pasar modal, fungsi Bursa Efek Indonesia, jenis-jenis instrumen investasi, hingga risiko dan strategi investasi. Sementara tahap pelatihan dilakukan secara praktik melalui simulasi transaksi saham menggunakan aplikasi online trading berbasis data real-time. Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa semester 2 hingga 6 yang telah mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan dan Investasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan pemahaman peserta mengenai pasar modal, terlihat dari perbandingan hasil pre-test dan post-test. Selain itu, peserta menyatakan antusiasme tinggi terhadap praktik simulasi dan menunjukkan minat untuk berinvestasi secara nyata ke depannya. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menumbuhkan budaya investasi yang cerdas dan bertanggung jawab di kalangan mahasiswa, serta menjadi model pengabdian yang dapat direplikasi di fakultas dan perguruan tinggi lainnya, juga sebagai bagian dari pengembangan aktivitas Galeri Investasi BEI UNW dan perusahaan sekuritas.

PENINGKATAN KESIAPAN DIGITAL SISWA SMK SEBAGAI UPAYA PENGUATAN SDM DI ERA INDUSTRI 4.0

Abdul Aziz — 2025-06-29

Era Industri 4.0 menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kompetensi digital yang memadai. Pendidikan vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran strategis dalam menyiapkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja berbasis teknologi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan digital siswa SMK KANAAN Ungaran melalui pelatihan literasi digital yang aplikatif dan kontekstual. Metode pelaksanaan dilakukan secara partisipatif melalui lima tahap, yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan modul, pelatihan, evaluasi, dan tindak lanjut. Materi pelatihan mencakup penggunaan aplikasi berbasis cloud, keamanan digital, pembuatan portofolio digital, dan personal branding. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan antara nilai pre-test dan post-test peserta, dengan rata-rata kenaikan 25,5 poin. Selain itu, siswa menunjukkan perubahan sikap terhadap pemanfaatan teknologi secara profesional dan produktif. Kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif dalam penguatan kesiapan digital sebagai bagian dari pembangunan SDM unggul dan adaptif di era Revolusi Industri 4.0.