Pendidikan Dan Pelatihan Kader Tentang Endorphin Massage Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin
Keywords:
Maternal Anxiety, Endorphin MassageAbstract
Pregnancy and childbirth are natural and painful processes. But many women who feel the pain is more severe than it should be because many are influenced by panic and stress. This is called the fear-tension-pain concept, where fear creates tension and panic that causes muscles to stiffen and eventually causes pain. One way of non-pharmacological management to reduce labor pain is endorphin massage. Endorphin Massage is a light touch/massage therapy that is quite important to be given to pregnant women, in the time leading up to the time to give birth. This is because massage stimulates the body to release endorphins which are pain relievers and can create a feeling of comfort. So far, endorphins have been known as substances that have many benefits (Kuswandi, 2011). Partner problems are pregnant women in an anxious condition that greatly affects the delivery process and problems with babies, because of lack of knowledge, they don't know what to do to overcome them. The solution to the problem is to provide knowledge education to cadres about complementary endorphine massage care for pregnant women in dealing with anxiety during childbirth to reduce pain during childbirth. The method of activity is in the form of counseling material about complementary endorphin massage care for pregnant women in dealing with anxiety during childbirth to cadre respondents using video support media and leaflets, after the material is given a question session will be opened to cadres, then evaluate teenagers by asking questions.
Â
Abstrak
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses yang alami dan menimbulkan rasa sakit. Namun banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stres. Hal ini disebut fear-tension-pain concept (takut-tegang-sakit), dimana rasa takut menimbulkan ketegangan dan kepanikan yang menyebabkan otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit. Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan dengan endorphine massage. Endorphin Massage merupakan sebuah terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada wanita hamil, di waktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman, Selama ini endorphin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya (Kuswandi,2011). Permasalahan mitra adalah ibu hamil dalam kondisi cemas sangat berpengaruh terhadap proses persalinan dan masalah pada bayi, karena kurangnya pengetahuan maka belum tau apa yan harus dilakukan untuk mengatasinya. Solusi untuk permasalahannya adalah dengan memberikan edukasi pengetahan kepada kader tentang asuhan komplementer endorphine massage pada ibu hamil dalam menghadapi kecemasan saat persalinan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Metode kegiatan berupa penyuluhan materi tentang asuhan komplementer endorphine massage pada ibu hamil dalam menghadapi kecemasan saat persalinan melalui daring/secara online di grup whatsap kepada responden kader dengan menggunakan media pendukung vidio dan leaflet, setelah materi diberikan akan dibuka sesi pertanyaan kepada kader , kemudian menevaluasi remaja dengan mengajukan pertanyaan, kemudian dilakukan penutupan kegiatan setelah selesai semua kegiatan pengabdian masyarakat.
References
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Diakses pada tanggal 04 Maret 2017, dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2012.pdf
Sukmaningtyas, W., & Windiarti, P.A. (2016). Efektifitas endorphin massage terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida. Ilmiah Kebidanan, 7(1),53-62
Sanjaya, H., Pujianto, T.I., & Wasthu, D. (2014). Pengaruh endorphin massage terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di wilayah kerja puskesmas Miri Sragen. Midwifery, 8(2),1-8
World Health Organization (WHO). (2018). Deafness and hearing loss. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs300/en/
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf
Kuswandi, (2011). Asuhan Kebidanan: Persalinan dan Kelahiran. Buku Kedokteran EGC,Jakarta.
Depkes, R.I. (2018). Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir. http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/upaya-percepatanpenurunan-angka-kematian-ibu-dan-bayi-baru-lahir-di-indonesia/