Penyuluhan Tentang Cara Mengurangi Dismenore Pada Remaja Dengan Teknik Yoga

Authors

  • Ida Triyani Universitas Ngudi Waluyo
  • Ari Andayani Universitas Ngudi Waluyo
  • Tria Alisa Apriani Universitas Ngudi Waluyo
  • Ayu Nur Irama Sari Universitas Ngudi Waluyo
  • Deda Komala Universitas Ngudi Waluyo
  • Maria Densiana Bolo Universitas Ngudi Waluyo

Keywords:

Yoga

Abstract

Adolescence is a very important period of development in adolescents, beginning with the maturation of the physical (sexual) organs so that later they are able to reproduce. During adolescence there are changes that occur such as hormonal, physical, psychological and social changes, where this condition is called puberty. One of the signs of puberty in adolescent girls is the occurrence of menstruation (Batubara, 2012). During menstruation, the problem experienced by most women is severe discomfort or pain. This is commonly known as menstrual pain (dysmenorrhea). In the case of adolescents, in general, the treatment given is by bringing a check to the clinic or to the health center, or taking medication to reduce pain. It is rare for teenagers to be able to provide self-therapy. The problem that occurs in the community is the lack of knowledge of adolescents regarding complementary treatments, which in general are more likely to choose pharmacological treatment. With this problem, the community service program will provide a solution to increase knowledge about how to overcome dysmenorrhea in adolescents with yoga techniques. in the form of PPT and examples of yoga images.

 

Abstrak

Masa remaja merupakan masa perkembangan pada diri remaja yang sangat penting, diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga nantinya mampu bereproduksi. Pada masa remaja terdapat perubahan-perubahan yang terjadi seperti perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial, dimana kondisi tersebut dinamakan dengan masa pubertas. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu terjadinya menstruasi (Batubara, 2012). Pada saat menstruasi, masalah yang dialami oleh hampir sebagian besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa disebut dengan nyeri haid (dismenore). Pada kasus remaja tersebut secara umum penanganan yang diberikan yaitu dengan membawa periksa ke klinik atau ke puskesmas,ataupun mimun obat mengurasi rasa nyeri. Jarang remaja yang dapat memberikan terapi sendiri. Permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah kurangnya pengetahuan remaja terkait penangananan secara komplementer yang pada umumnya lebih cenderung memilih pengobatan farmakologi. Dengan masalah tersebut, program pengabdian kepada masyarakat akan memberikan solusi untuk penyuluhan tentang cara mengatasi dismenore pada remaja dengan teknik yoga. berupa PPT dan contoh gambar yoga. 

 

References

Ammar, Ulya Rohima. (2016). â€Faktor Resiko Dismenore Primer Pada Wanita Usia Subur Di Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya.†Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 4, Nomor 1.

Batubara, Jose RL. (2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Didapat dari: URL: http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-5.pdf. Diakses tanggal 10 Juni 2021.

Herawati R. (2017). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Siswi Madrasah Aliyah Negeri Pasir Pengaraian.†Journal UPP.

Hendrik. Problema haid: tinjauan syariat islam dan medis. Solo: tiga Serangkai; 2006. Didapat dari: URL: http://www.books.google.co.id. Diakses tanggal 10 Juni 2021.

Hidayat, A.A. (2009).†Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.†Jakarta, Salemba Medika.

Larasati TA dan Alatas F. (2016). “Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore Primer pada Remaja.†Majority , Volume 5, Nomor 3.

Lestari, N. (2011). Tips Praktis Mengetahui Masa Subur. Jogjakarta: Kata Hati.

Pujiastuti, S. (2015). Panduan Lengkap Yoga : untuk Hidup Sehat dan Seimbang. Bandung: Mizan Qanita.

Saputri, Ayu. (2019). Perbedaan Efektivitas Aromaterapi Lavender Dan Pijat Akupresur Trehadap Penurunan Dismenore Primer Pda Siswi Madrasah Aliyah Di Pondok Pesantren Darul A’Mal Metro Tahun 2019. Diploma thesis, Poltekes.

B. (2012). Dismenore Tinjauan Terapi pada Dismenore Primer. Majalah Kedokteran Damianus, Volume 5, Nomor : 50 - 62.

Wardani dan Suryanti. (2020). “Yoga Sebagai Upaya Penangan Meringankan Nyeri Haid Pada Remaja Perempuanâ€. Jurnal Yoga dan Kesehatan, Volume 3, Nomor 2.

Fatmawati, dkk. (2016). “Perilaku Remaja Puteri Dalam Mengatasi Dismenore (Studi Kasus Pada Siswi SMK Negeri 11 Semarang)â€. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 4, Nomor 3.

Nyeri DismenoreWiknjosastro.H. (1999). Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka SarwonoPrawirohardjo. IMCW. 2007.

Published

2021-08-11