Literature Review : Faktor Resiko yang Memengaruhi Terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Authors

  • Anis Farida
  • Kartika Sari
  • Munasifah Munasifah
  • Nurrohmah Nurrohmah
  • Mei Nur Tri
  • Dita Murtika
  • Nurul Amalia Hidayatika
  • Tri Retno Wati
  • Anindya Masruroh
  • Viola Alfionita
  • Miftakhul Jannah Nur

Abstract

According to the World Health Organization (WHO, LBW is a birth weight of less than 2,500 grams. In Indonesia, based on the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS 2002-2003, the neonatal mortality rate is 20 per 1000 live births. In 1 year, about 89,000 infants aged 1 month died. This means that every 6 minutes 1 (one neonate dies. The main cause of neonatal death is low birth weight (LBW. As many as 29% of the incidence of LBW in Indonesian hospitals is around 20% (Aswar, 2004. Therefore, prevention of LBW incidents is prioritized in an effort to reduce infant mortality. In order to achieve the Millennium Development Goals target IV, which is to reduce child mortality, especially in developing countries, it is necessary to prevent the incidence of LBW in the future, one of which is by conducting close monitoring of risk factors that affect the incidence of LBW. The research method used in this study is a literature review that discusses the factors associated with the incidence of LBW. Source to do a search on Google Scholar. Conclusion the risk factors for LBW have many factors such as, from maternal parity which occurs because the mother's reproductive system has experienced depletion due to many births. Then other risk factors are exposure to cigarettes, and the work of pregnant women related to pesticides due to the lack of personal protective equipment (PPE which causes poor fetal development.

Abstrak
Menurut World Health Organization (WHO, BBLR adalah berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram. Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi, dan Kesehatan indonesia (SDKI 2002-2003, angka kematian neonatal sebesar 20 per1000 kelahiran hidup. Dalam 1 tahun,sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan meninggal. Artinya setiap 6 menit ada 1( satu neonates meninggal. Penyebab utama kematian neonatal adalah bayi berat lahir rendah (BBLR. Sebanyak 29% insidensi BBLR di rumah sakit indonesia berkisar 20% (Aswar,2004. Oleh karena itu, pencegahan insiden BBLR lebih diutamakan dalam usaha menekan Angka Kematian Bayi. Dalam rangka mencapai target Millenium Development Goals yang ke IV yaitu menurunkan angka kematian anak terutama di negara berkembang, perlu dilakukan upaya pencegahan kejadian BBLR di masa mendatang, salah satunya dengan melakukan pengawasan ketat terhadap faktor- faktor risiko yang mempengaruhi kejadian BBLR. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literatur review yang membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR. Sumber untuk melakukan pencarian pada E-Jurnal internasional. Kesimpulan faktor resiko terjadinya BBLR memiliki faktor yang banyak seperti, dari paritas ibu yang terjadi karena sistem reproduksi ibu telah mengalami penipisan akibat banyak melahirkan. Kemudian faktor resiko yang lain adalah adanya keterpaparan rokok, dan pekerjaan ibu hamil yang berkaitan dengan pestisida karena kurangnya alat pelindung diri (APD yang menyebabkan perkembangan janin tidak baik.

References

Amalia, Lia. 2011. “Faktor Resiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSU Dr. MM Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo.†Kesehatan Masyarakat: 2500.

DAMANIK, A. 2020. “Faktor Resiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Ruang Perinatologi Rsud Dr. Pirngadi Medan Tahun 2019.†http://ecampus.poltekkes- medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/2 097.

Fatmawati, Miftah, and Rudatin Windraswara. 2016. “Faktor Risiko Paparan Pestisida Selama Kehamilan Terhadap Kejadian Bblr Pada Petani Sayur.†Unnes Journal of Public Health 5(4): 306.

Mahayana, Sagung Adi Sresti, Eva Chundrayetti, and Yulistini Yulistini. 2015. “Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di RSUP Dr. M. Djamil Padang.†Jurnal Kesehatan Andalas 4(3): 664–73.

NSanisahhuri, SuryaniKhairani, and CP Kendari. 2020. “Hubungan Paritas Dan Preeklamsi Dengan Kejadian BBLR Di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.†CHMK Midwifery Scientific Journal 3(2): 148. https://cyber- chmk.net/ojs/index.php/bidan/article/vi ew/784.

Nur, Arifudin, Novilia. 2016. “Analisis Faktor Resiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah.†7(1): 29–42.

Ramadhan, Nurlaila. 2012. “Hubungan Ibu Hamil Perokok Pasif Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Badan Layanan Umum Daerah Rsu Meuraxa Banda Aceh.†Jurnal STiKES Ubudiyah Banda Aceh 1(2): 27–34.

Sari, Intan Kumala, RM. Suryadi Tjekyan, and M. Zulkarnain. 2018. “Faktor Resiko Dan Angka Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Rsup Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014.†Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 9(1): 41–52.

Setiati, Ayu Rosida, and Sunarsih Rahayu. 2017. “Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Di Ruang Perawatan Intensif Neonatus RSUD DR Moewardi Di Surakarta.†(Jkg) Jurnal Keperawatan Global 2(1): 9–20.

Putri, A. W., Pratitis, A., Luthfiya, L., Wahyuni, S., & Tarmali, A. (2019). Faktor Ibu terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(1), 55-62.

Published

2021-12-22