Kaitan Penggunaan Susu Formula dengan Kegemukan pada Bayi Usia 6 Bulan

Authors

  • Puspita Sari Pribadi Akademi Kebidanan Muhammadiyah KOTIM

Keywords:

Obesity, Bottle Milk, Breast Milk

Abstract

Infant Formula Milk is milk specifically formulated as a substitute for breast milk for babies up to 6 (six) months old (Permenkes RI, 2013). Infant aged 6 months, onlyneedbreastfeeding(ASI) as the main food and drink (Kemekes RI, 2010). ASI is easy to digest and immediately absorbed by babies. Malnutrition, alergie, colic, constipation, and obesty are less likely to occur in infants who consume bottle milk. Bottle milk feeding is inducated  for  babies who  are  for  some  reasons are  not  get  nutrition  by  breastfeedor  in addition if milk production is not sufficient for infants. Nationally from 5000 babies aged 6 months, 200 (11%) of them are abese, this figure is increasing drastically by 2015 from 6000 babies, 400(15%) of them are obase. This is in line with decreased breastfeeding and increased bottle milk feeding.

The purpose of this research is to knowthe relationship between bottle milk feeding with overweight (obesty) on infants aged 6 months in Puskesamas Ketapang 2 year 2017.The type of research includes simple analytic research with retrospective research design. Research location at Puskesmas Ketapang 2 Sampit. The population in this study were all mother who had infants aged 6 months who were in Puskesmas Ketapang 2 from October to December 2017 amounted to 68 people   with sampling technique totaly sampling. The technique of data collection is by using a check list.

The result of this research is most 47% infants who are overweight, 47 %  of them using bottle milkmilk .The result of statistic analicys test using Chi Square test got the value with significance x2  count =18,375 that is bigger the real standart x2 table =3,84146 which has meaning H0 is refused and H1 is eccepted means it is proven that there is a significant relationship between the use of infant formula milk with overweight (obesty).

The conclusion of this research isthere's a significant relationship between giving an infant formula milk with overweight (obesty)Puskesmas Ketapang 2 Sampit. The advice for health  workers  especially  is  to  further  improve  comprehensive  counseling  from  pre pregnancy to childbirth about exclusive breastfeeding and preparation of breastfeeding. The advice for health workers especially is to further improve comprehensive counseling from pre pregnancy to childbirth about exclusive breastfeeding and preparation of breastfeeding.

 

Abstrak

Susu Formula Bayi adalah susu yang diformulasikan secara khusus sebagai pengganti ASI untuk bayi sampai dengan usia 6 (enam) bulan (Permenkes RI, 2013). Bayi usia 6 bulan hanya perlu diberi ASI sebagai makanan dan minuman utama (Kemekes RI, 2010).

ASI mudah dicerna dan langsung diserap bayi. Malnutrisi, alergi, kolik, sembelit, dan obesitas lebih kecil kemungkinannya terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu botol. Pemberian susu botol diinduksi untuk bayi yang karena beberapa alasan tidak mendapatkan nutrisi oleh menyusui selain itu jika produksi ASI tidak mencukupi untuk bayi. Secara nasional dari 5000 bayi umur 6 bulan, 200 (11%) diantaranya mengalami abese, angka ini meningkat drastis pada tahun 2015 dari 6000 bayi, 400 (15%) diantaranya mengalami obesitas. Hal ini sejalan dengan penurunan jumlah ASI dan peningkatan pemberian susu botol.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian susu formula dengan kegemukan (obesty) pada bayi usia 6 bulan di Puskesamas Ketapang 2 tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik sederhana dengan desain penelitian retrospektif. Lokasi penelitian di Puskesmas Ketapang 2 Sampit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6 bulan yang berada di Puskesmas Ketapang 2 bulan Oktober sampai dengan Desember 2017 berjumlah 68 orang dengan teknik pengambilan sampel totaly sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan check list.

Hasil penelitian ini adalah sebagian besar 47% bayi yang mengalami kegemukan, 47% diantaranya menggunakan susu botol. Hasil uji analisis statistik menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai dengan signifikansi x2 hitung = 18.375 lebih besar dari standar nyata tabel x2 = 3,84146 yang artinya H0 ditolak dan H1 dikecualikan artinya ada hubungan yang signifikan antara penggunaan susu formula bayi dengan kegemukan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pemberian susu formula pada bayi dengan kegemukan di Puskesmas Ketapang 2 Sampit. Saran bagi tenaga kesehatan khususnya untuk lebih meningkatkan penyuluhan komprehensif dari pra kehamilan hingga persalinan tentang ASI eksklusif dan persiapan menyusui. Saran bagi tenaga kesehatan khususnya untuk lebih meningkatkan penyuluhan komprehensif dari pra kehamilan hingga persalinan tentang ASI eksklusif dan persiapan menyusui.

References

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Azizah, Nur. (2014). Gambaran pengetahuan ibu tentang efek pemberian susu formula pada bayi usia di bawah 6 bulan di Puskesmas Banget Ayu Semarang. Diakses tanggal 13 September 2017 http://digilib.unimus.ac.id/gdl. php?mod=browse&op=read& id=jtptunimus-gdl-nurazizahg-7428.

Deba, Umar. (2007). Perbedaan Status Gizi Antara Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Dengan Bayi Yang Diberi MP-ASI Dini Di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Jurnal SELAMI IPS. 2007. 02(21): ISSN 1410-2323.

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016. Diakses tanggal 17 September 2017 dari http://www.depkes.go.id/reso urces/download/pusdatin/profi l- kesehatan-indonesia/Profil- Kesehatan-Indonesia-2016.pdf.

Khasanah, Nur. (2011). ASI atau Susu Formula ya?.Jogjakarta: flashbooks.

Nasir. (2011).Hasil Penelitian Mengenai Manfaat ASI dan Perbandingannyadengan Susu Formula.Diakses tanggal 10 Oktober 2017 .http://dokternasir.web.id/2011.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta .

Permenkes RI No.39. (2013). Diakses tanggal 17 September 2017 dari http://www.hukor.depkes.go.i d/uploads/produk_hukum/PM K%20No.%2015%20ttg%20S anksi%20Penghambat%20AS I%20Eksklusif.pdf.

Praptiani, Wuri. (2012). Kebidanan Oxford: dari Bidan untuk Bidan. Jakarta : EGC

Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif.Jakarta: PustakaBunda

Siregar. (2013). Hubungan iklan susu f ormula di televisi dengan pola pemberian ASI pada bayi di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung. Diakses tanggal 13 September 2017 http://repository.usu.ac.id/han dle/123456789/35053.

Soetjiningsih.(2008).Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supariasa, I.D.N. dkk. (2013).Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Published

2020-08-11