Literatur Review: Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues
Keywords:
Partner support, portpartum bluesAbstract
Background: baby blues is a psychological problem thet often occurs during the puerpurium. Almost 50-70% of women in Indonesia experience the baby blues after birth. The incidence of baby blues in postpartum mothers tends to be hinger and needs serious attention. Partner support can reduce the risk of baby blues for mother. Method: literature review on articles that match the inclusion criteria. Search Articles use electronic media with keywords. Ten articles selected they are, each discussed about partner support affecting of postpartum blues as well as intervention efforts to prevent the postpartum blues. Result: all journals show that there is a relationship between partner support and the incidence of postpartum blues. mothers who receive less support from their partner tend to be more at risk of experiencing postpartum blues. Conclusion: To prevent the postpartum blues from getting worse, need partner`s role to support the mother to through the postpartum period and helping to care the baby.
Â
Abstrak
Pendahuluan: Baby blues merupakan masalah psikologi yang banyak terjadi pada masa nifas. Hampir 50-70% wanita di Indonesia setelah melahirkan mengalami baby blues. Kejadian baby blues pada ibu pasca melahirkan cenderung lebih tinggi dan perlu mendapatkan perhatian yang serius. Dukungan suami dapat membantu mengurangi risiko baby blues baik ibu primipara maupun multipara. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu literatur review pada artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Artikel ditelusuri melalui media elektronik menggunakan kata kunci. Artikel terseleksi sejumlah 10, yang masing-masing membahas tentang dukungan suami berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues serta upaya intervensi untuk mencegah terjadinya postpartum blues. Hasil: hasil dari literature review semua jurnal menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami dengan kejadian postpartum blues, ibu yang mendapat dukungan kurang dari suami cenderung lebih beresiko mengalami postpartum blues. Kesimpulan: untuk mencegah postpartum blues menjadi lebih buruk peran suami sangat dibutuhkan untuk mendukung ibu dalam menjalani masa nifas dan membantu merawat bayi. Suami dapat perberan sebagai ayah ASI atau breastfeeding father.References
Afzal, S., & Khalid, R. (2014). Social Support and Postnatal Depression in Pakistani Context. 12(1), 34–38.
Alhasanat, D., Fry-mccomish, J., & Yarandi, H. N. (2017). Risk For Postpartum Depression Among Immigrant Arabic Women in the United States : A Feasibility Study. Journal OfMidwifery &Women’s Health, 00(0), 1–7. https://doi.org/10.1111/jmwh.12617
Astutik, R. Y. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Fatmawati, Diah Ayu. (2015). Faktor Risiko Yang Berpengaruh terhadap Kejadian Postpartum Blues. Jurnal Edu Health, 5(2), 82–93.
Fatmawati, Dyah Ayu. (2015). Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues. 5(2), 45–58.
Fitrah, A., & Helina, S. (2017). Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues Di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2017. Jurnal Ibu Dan Anak, 5(1), 17–25. Retrieved from http://www.albayan.ae
Hanifah, R. S. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Depresi Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2017. 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Hidayah, N., Rahmawati, J. era D., & Azizah, N. (2017). Support Sistem, Pengalaman Persalinan Dengan Resiko Post Partum Blues Di BPM Yayuk Kalbariyanto Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 8(2), 44–52.
Katona, C., Cooper, C., & Robertson, M. (2012). At a Glance Psikiatri (4th ed.; R. Astikawati, ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kurniasari, D., & Astuti, Y. A. (2015). Hubungan antara karakteristik ibu, kondisi bayi dan dukungan sosial suami dengan postpartum blues pada ibu dengan persalinan sc di Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro tahun 2014. Holistik Jurnal Kesehatan, 9(3), 115–125.
Ningrum, S. P. (2017). Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues. 4, 205–218. https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1589
Nurafifah, D. (2016). Ayah asi (breastfeeding father) terhadap kejadian postpartum blues.
Nurjannah, S. N., Maemunah, A. S., & Badriah, D. L. (2013). Asuhan Kebidanan Postpartum: Dilengkapi dengan Asuhan Kebidanan Post
Sectio Caesaria. Bandung: PT Refika Aditama.
Takahashi, Y., & Tamakoshi, K. (2014). Factors associated with early postpartum maternity blues and depression tendency among Japanese mothers with full-term healthy infants. Nagoya Journal of Medical Science, 76(1–2), 129–138. https://doi.org/10.18999/nagjms.76.1-2.129
Tang, L., Zhu, R., Zhang, X., Tang, L. U., Zhu, R., & Zhang, X. (2016). Postpartum Depression and Social Support in China : A Cultural Perspective Postpartum Depression and Social Support in China : A Cultural Perspective. 0730(August). https://doi.org/10.1080/10810730.2016.1204384
Tindaon, L. R., & Anggeria, E. (2018). Efektivitas Konseling Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Primipara. Jurnal Jumantik, 3(2), 115–126.
Winarni, L. M., Winarni, E., & Ikhlasiah, M. (2017). Pengaruh dukungan suami dan bounding attachment dengan kondisi psikologi ibu postpartum di RSUD Kabupaten Tangerang. 305(2), 1–11.