CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan
<p><strong>CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN</strong></p> <p><strong>template dapat di download di link berikut <a title="Template" href="https://drive.google.com/file/d/13Bjy-UG5IfGleEuAawHugcdr45p_JYfl/view" target="_blank" rel="noopener">Template</a></strong></p> <p>---</p> <h2>About the Journal</h2> <hr style="border: 0.5px solid black;"> <table class="data" width="100%" bgcolor="#00FFFF"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Journal title</td> <td width="100%"><strong>CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Initials</td> <td width="100%"><strong>CFP dan Semnas</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Abbreviation</td> <td width="100%"><strong>SEMNAS CFP KEBIDANAN</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Frequency</td> <td width="100%"><strong>Two issues per year </strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>prefix 10.--</strong><strong><br></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Print ISSN</td> <td width="100%"><strong><a href="#" target="_blank" rel="noopener">--</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Online ISSN</td> <td width="80%"><strong><a href="#" target="_blank" rel="noopener">--</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor-in-chief</td> <td width="100%"><strong>Ida Sofiyanti</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Publisher</td> <td width="100%"><a href="#"><strong>Universitas Ngudi Waluyo</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Organizer</td> <td width="100%"><strong>Prodi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan</strong></td> </tr> </tbody> </table> <hr style="border: 0.5px solid black;">Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyoen-USCALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANANStimulasi Tumbuh Kembang Lewat Pijat Bayi di Kampung Ifale Sentani Kabupaten Jayapura
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1298
<p><em>The golden period of growth and development are the first five years of life. Here, parents role are crucial in supporting the optimal growth and development of children. One way is by massaging, because massage is the oldest touch therapy that provides biochemical and physiological effects on various organs on the body. It has many benefits, one of which is optimizing children's growth and development. The purpose of this study is to increase the knowledge and skills of mothers regarding stimulation of infant growth and development through massage. Also, to assist mothers in doing stimulation through massage to prevent delays in growth and development. This community service is carried out in 3 (three) stages, namely the First Stage, preparation where the TIM conducts a site survey, coordinates with related partners, selects targets and prepares educational materials. The second stage is the implementation, where the TIM uses health training and education methods. Execution done with the pretest, followed by providing education on growth and development as well as baby massage, demonstration with phantom and the practice of baby massage accompanied directly by the TIM and posttest. The third stage, evaluation to see how far the progress of the training participants in doing massage and monitors motor development abilities with the Developmental Pre-screening Questionnaire.</em><br /><em>With baby massage training, in mother's knowledge and skills about stimulating growth and development through baby were increased. Baby's motor development abilities are achieved after four months of massage, motor development abilities are in accordance with the baby's age.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan. Peran orang tua dalam masa ini sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Salah satu cara adalah dengan melakukan pemijatan karna pijat merupakan terapi sentuhan tertua yang memberikan efek biokimia dan fisiologi pada berbagai organ tubuh, juga memiliki banyak manfaat salah satunya dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tetang stimulasi tumbuh kembang bayi melalui pijat serta mendampingi ibu dalam melakukan stimulasi lewat pijit sehingga dapat mencegah keterlambatan tumbuh kembang. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yaitu Tahap Pertama tahap persiapan dimana TIM melakukan survey lokasi, koordinasi dengan mitra terkait, memilih sasaran dan menyiapkan materi edukasi. Tahap Kedua tahap pelaksanaan kegiatan dimana TIM menggunakan metode pelatihan dan edukasi kesehatan. Pelaksanaan dilakukan dengan pretest, dilanjutkan pemberian edukasi tumbuh kembang serta pijat bayi, demonstrasi dengan phantom dan praktek pijat bayi yang didampingi langsung oleh TIM dan posttest. Tahap Ketiga TIM melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana perkembangan peserta pelatihan dalam melakukan pemijatan serta memantau kemampuan perkembangan motorik dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan. Dengan adanya kegiatan pelatihan pijat bayi ini pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang melalui pijat bayi semakin meningkat serta tercapainya kemampuan perkembangan motorik bayi dimana setelah dilakukan pemijatan selama empat bulan, kemampuan perkembangan motorik sesuai dengan umur bayi.</p>Suryati RomauliFlora NiuNouvy Helda
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-152021-12-15112Kelas Ibu Hamil Untuk Persiapan Persalinan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1329
<p><em>Pregnant Mother Class for Childbirth Preparation. Maternal and neonatal mortality in Indonesia is still a big challenge, especially during a disaster. Currently, Indonesia is facing a national, non-natural disaster, COVID-19, which impacts all aspects of life, including maternal and child health services, both in terms of access and quality. It is feared that this will lead to an increase in maternal and newborn morbidity and mortality. To overcome this, many service activities, especially pregnancy exercises, are carried out online to increase the knowledge and skills of mothers and families about pregnancy, childbirth, babies, family planning. Community service aims to increase maternal knowledge, especially in preparation for birth. The method used online is the Whatsapp group to minimize the transmission of Covid 19. The material provided includes preparation for labor and signs of work. Implementation strategy Pregnant women are allowed to brainstorm, provide material in a series, ask questions and answers, posttests. After participants complete the pre and post-test, participants will be given a credit voucher of IDR 25,000.00. The indicator for the success of the class for pregnant women uses a pre-test and post-test with google form media, and the results are processed by using the t-dependent statistical test. Results: the characteristics of pregnant women who are members of WAG of healthy reproductive age (20-35 years) are 11 (100%), higher education (SMA, PT) is 7 (63.6%), most of the pregnant women work there are 6 (54.5), the first gravida was 6 (54.5%) and parity 0 (never gave birth) was 6 people (54.5%). The statistical test obtained p value = 0.945, meaning there is no significant difference between before and after being given delivery preparation educational materials.</em></p><p><em><strong>Abstrak</strong></em><br />Kelas Ibu Hamil Untuk Persiapan Persalinan. Kematian ibu dan neonatal di Indonesia masih menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini, Indonesia sedang menghadapi bencana nasional, non alam COVID-19 sehingga berdampak pada semua aspek kehidupan tidak terkecuali pelayanan kesehatan ibu dan anak baik secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir, untuk mengatasi hal tersebut banyak aktifitas pelayanan khususnya senam hamil dilakukan secara online guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu dan keluarga tentang kehamilan, persalinan, bayi, KB. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningakatkan pengetahuan ibu khususnya dalam persiapan persalinan. Metode yang digunakan secara daring yaitu group Whatsapp, guna meminimalisir penularan Covid 19. Materi yang diberikan meliputi persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan. Strategi pelaksanaan Ibu hamil diberikan kesempatan untuk brainstorming, pemberian materi secara berseri, dilakukan tanya jawab, post test. Setelah peserta selesai mengisi pre dan post test peserta diberikan voucher pulsa sebesar Rp 25.000,00. Indikator keberhasilan kelas ibu hamil menggunakan pre test dan post test dengan media google form dan hasilnya diolah dengan uji statistic t-dependet. Hasil kegiatan : karakteristik ibu hamil yang tergabung dalam WAG berusia reproduksi sehat (20-35 tahun) sebesar 11 orang (100%), pendidikan tinggi (SMA, PT) sebesar 7 orang (63.6%), sebagian besar ibu hamil bekerja ada 6 orang (54.5), gravida pertama sebesar 6 orang (54.5%) dan paritas 0 (belum pernah melahirkan) sebesar 6 orang (54.5%). Uji statistic didapatkan p value =0,945 tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan materi edukasi persiapan persalinan</p>Aning SubiyatinRevinel Revinel
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-152021-12-151320Pengaruh Video Persiapan Persalinan Terhadap Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Primigravida Trimester III
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1330
<p><em>In a primigravida, the process of pregnancy and childbirth is a very special period for a woman and her family. Information about preparation for childbirth can be obtained directly through health workers during pregnancy check-ups, through family experiences, through their environment, and through various media that can be accessed, one of which is through video. However, not all women have the same opportunity to get information, especially in a pandemic situation, one of the easiest ways to access it is through online media. Researchers made a video of childbirth preparation that can be accessed through social media so that primigravida pregnant women can get information easily and be better prepared to face childbirth. The purpose of this study was to determine the effect of childbirth preparation videos on readiness for childbirth in third trimester pregnant women. This research was conducted in Banyumas Regency with a quasi-experimental type of research and using a nonequivalent control group design model. The sample used was purposive sampling with a total of 30 respondents as the treatment group and 30 respondents as the control group consisting of pregnant women in the third trimester. Hypothesis testing about the difference in the scores of the two variables used the Mann Whitney test showed that there were differences in the posttest readiness scores for the treatment and control groups with a p value of 0.00. There is an effect of the effect of video preparation for childbirth on readiness to face labor in third trimester pregnant women.</em></p><p><em><strong>Abstrak</strong></em><br />Pada seorang primigravida proses kehamilan dan persalinan merupakan suatu periode yang sangat spesial bagi seorang wanita dan keluarganya. Informasi tentang persiapan persalinan dapat diperoleh melalui tenaga kesehatan secara langsung saat melakukan pemeriksaan kehamilan, melalui pengalaman keluarganya, melalui lingkungannya, dan melalu berbagai media yang bisa diakses salah satunya melalui video. Namun tidak semua wanita memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan informasi apalagi dalam situasi pandemi, salah satu cara yang mudah untuk diakses adalah melalui media online. Peneliti membuat video persiapan persalinan yang dapat diakses melalui social media agar ibu hamil primigravida dapat memperoleh informasi dengan mudah dan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh video persiapan persalinan terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banyumas dengan jenis penelitian eksperimen semu dan menggunakan model nonequivalent control group design. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah 30 responden sebagai kelompok perlakuan dan 30 responden sebagai kelompok kontrol yang teridiri dari ibu hamil trimester III. Uji hipotesis tentang perbedaan skor dua variabel digunakan uji Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan skor kesiapan menghadapi persalinan posttest kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai p 0,00. Terdapat pengaruh pengaruh video persiapan persalinan terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III.</p>Fitria PrabandariEka NovyrianaSiti Mutoharoh
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-152021-12-152128Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1336
<p><em>Adolescence is a period of transition from one stage to the next and undergoes changes in the form of changes in emotions, physical, interests, behavior patterns, and is full of problems faced. Free association is a friendly behavior that is not bound by all kinds of norms that apply in society and includes a form of negative behavior. Promiscuity occurs in adolescents caused by several factors. The purpose of this study was to determine the factors that cause promiscuity in adolescents. The research method used in this study is a literature review. Article searches were conducted on Google Scholar and Pubmed with the keywords Causes of promiscuity among teenagers, and Teenage Promiscuity. The selected articles are Indonesian and English articles published from 2012 to 2020 as many as 11 articles that can be accessed in full text in pdf format. The results showed that the factors causing promiscuity include cultural shifts. lack of parental attention, less harmonious family environment, family and adolescent education, peers, social media, low self-control and self-awareness, lack of religious values, poor lifestyle, thought and feeling factors, personal references, resources and culture, risk behavior trends, socioeconomic status.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Remaja adalah masa peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan berupa perubahan emosi, fisik, minat, pola perilaku, serta penuh dengan masalah yang dihadapi. Pergaulan bebas merupakan suatu perilaku pertemanan yang tidak terikat oleh segala macam norma yang berlaku di masyarakat dan termasuk suatu bentuk perilaku negatif. Pergaulan bebas terjadi pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor</p>Wahyu Hastuti UtamiIda SofiyantiTria Alisa AprianiDea Ayu SartikaYulia YuliaIda TriyaniYeni Sriwaty EkenCici KasilaYunita Santy LaloNurul FadilahRika Tiara Novita
Copyright (c) 2021
2021-12-152021-12-152942Faktor Resiko Terjadinya Perdarahan Post Partum : Studi Literatur
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1340
<p><em>Maternal mortality rate in Indonesia is relatively high. The most common cause of maternal death is bleeding. Post partum haemorrhage (PPH) is an unexpected cause and the fastest cause of maternal death worldwide. PPH is blood loss of 500 cc or more that occurs after the baby is born. Risk factors/predisposition for postpartum hemorrhage include: anemia, parity, gestational age, delivery distance, excessive uterine stretching (macrosomia, gemely, and polyhidramnions), precipitate parturition, oxytocin induction, history of cesarean section, ante partum bleeding, first stage of labor and the elongated II, and so on. This literature review aims to determine the risk factors/trigger factors of postpartum hemorrhage. Using literature study according to the topic. Literature studies were obtained from various sources, including from journals ranging from 2015-2020. Source articles from goggle scholars and Goggle Scholars. From several journals that have been reviewed, postpartum hemorrhage is one of the complications that has a high incidence. And there is a relationship between predisposing factors and the incidence of postpartum hemorrhage</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia relatif tinggi. Adapun penyebab terbanyak yang menyebabkan kematian ibu adalah perdarahan. Perdarahan post partum adalah penyebab tak terduga dan penyebab tercepat kematian ibu diseluruh dunia. Perdarahan post partum adalah hilangnya darah 500 cc atau lebih yang terjadi setelah bayi lahir. Faktor resiko/predisposisi terjadinya perdarahan post partum antara lain : anemia, paritas, umur kehamilan, jarak persalinan, peregangan uterus yang berlebihan (makrosomia, gemeli dan polihidramnion), partus presipitatus, induksi oksitosin, riwayat seksio secaria, perdarahan ante partum, persalinan kalan I dan II yang memanjang, dan lain-lain. literatur review ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko/faktor pencetus dari perdarahan post partum. menggunakan studi literatur sesuai dengan topik. Studi literatur didapat dari berbagai sumber, diantaranya dari jurnal berkisar tahun 2014-2018. Sumber artikel dari Pubmed, Portal Garuda dan goggle Scholar. dari beberapa jurnal yang telah ditelaah, perdarahan post partum merupakan salah satu komplikasi yang angka kejadiannya masih tinggi. Dan ada hubungan antara faktor predisposisi dengan kejadian perdarahan post partum</p>Joaninha Belo XimenesIda SofiyantiFransisca D.C. AlvesEugenia A. PintoDomingas S. CardosoEstela F. D. AmaralHelena M. De JesusImaculada A. S. PereiraAlexandrina D.S. ReisAurea MorreiraCipriana P. MonizOlinda SoaresAurora M.d F. SoaresRefalina Da Costa
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-152021-12-154358Literature review : Faktor Resiko Kejadian Preeklampsia Berat
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1345
<p>Hipertensi dalam kehamilan masih menjadi penyebab kematian ibu yang cukup tinggi. Preeklampsia memengaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia. Jenis penelitian ialah <em>literature review</em>, menggunakan tiga <em>database </em>yaitu <em>PubMed</em>, <em>ClinicalKey, </em>dan <em>Google Scholar</em>. Kata kunci yang digunakan yaitu <em>risk factor OR </em>faktor risiko <em>AND preeclampsia OR </em>preeklampsia. Setelah diseleksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan <em>critical appraisal</em>, didapatkan 30 literatur yang terdiri dari 14 <em>cross-sectional study, </em>13 <em>case control study</em>, dan 3 <em>cohort study. </em>Hasil penelitian mendapatkan 30 literatur yang meneliti hubungan faktor atau karakteristik usia, paritas atau status gravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, status sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan pekerjaan), dan penyakit autoimun. Simpulan penelitian ini ialah faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia yaitu usia ibu hamil berisiko, nuliparitas, primigravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, tingkat sosioekonomi, dan penyakit autoimun.</p>Maya Ulfah ApriliaHapsari Windayantiindah nurmala sariNi Made Puspita SariMargita Widi EstiDea Prastika RahmayantiWina ErwindaFitri ZulaikhahRana TrinovaWidya Endang OktafiaNeneng Ratna Susilowati
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-152021-12-155971Penatalaksanaan Non Farmakologi untuk Mengatasi Nyeri Haid dengan Yoga pada Remaja
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1347
<p>Problems in Indonesia that are felt by adolescents, especially women, are menstrual pain and premenstrual syndrome (PMS) as much as (62.7%). Menstrual pain before menstruation is caused by uterine muscle spasms and an increase in the hormone prostaglandin which causes the uterine muscle to contract more, resulting in decreased uterine blood flow accompanied by a decrease in uterine muscle oxygen and can trigger pain. Various studies have been conducted to find replacement therapy or complementary therapy that is safer when compared to pharmacological therapy, one of which is acupressure therapy. The emphasis on acupressure points can affect the production of endorphins in the body. From the survey results that have been carried out, it was found that teenagers did not know about acupressure techniques, so the team offered a solution, namely the management of menstrual pain with acupressure techniques. The activities carried out are by providing pre and post questionnaires for counseling activities, online counseling activities conducted on June 24, 2021, and the application of acupressure techniques by adolescents at home when experiencing menstrual pain. The results of the activity showed that the participants had understood the acupressure technique to treat menstrual pain.</p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Masalah di Indonesia yang dirasakan remaja khususnya wanita yaitu nyeri haid dan sindrom premenstruasi (PMS) sebanyak (62,7%). Nyeri haid menjelang menstruasi, disebabkan oleh kejang otot uterus dan peningkatan hormon prostaglandin yang menimbulkan otot uterus berkontraksi lebih, sehingga mengakibatkan aliran darah uterus menurun disertai penurunan oksigen otot uterus dan dapat memicu terjadinya nyeri. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan terapi pengganti ataupun terapi pelengkap yang lebih aman jika dibandingkan dengan terapi farmakologi, yaitu salah satunya dengan terapi yoga. Yoga dapat berpengaruh terhadap produksi endorphin dalam tubuh. Dari hasil survei yang sudah dilakukan, didapatkan data remaja belum mengetahui tentang yoga, sehingga tim menawarkan solusi yaitu penatalaksanaan nyeri haid dengan cara melakukan yoga. Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan kuesioner pre dan post kegiatan penyuluhan, kegiatan penyuluhan yang dilakukan tanggal 16 september 2021 secara demonstrasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para peserta telah mengerti dan mampu melakukan yoga untuk mengatasi nyeri haid.</p>Nur Diana Putri JawiNovi PurnamasaryWahyu KristiningrumIda SofiyantiWidayati Widayati
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-152021-12-157276Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur (WUS) di RT. 12 Kelurahan Mekar Sari Kota Balikpapan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1352
<p><em>Cervical cancer is the second highest cancer in women with the number of cervical cancer sufferers in Indonesia has reached 23.4 people per 100 thousand population. The average death from cervical cancer reaches 13.9 people per 100,000 population. The high mortality rate in cervical cancer patients is due to the fact that most cervical cancer patients are found to be at an advanced stage. This is due to lack of awareness to prevent and detect cervical cancer early. Early detection is the key to curing cancer with cervical cancer early detection methods, namely Visual Inspection with Acetic Acid (IVA Test) and PapSmear. Knowledge about early detection of cervical cancer is very important, with good knowledge, women are expected to carry out an early examination so that cervical cancer can be found at an early stage. The method used in the activity goes through a series of stages, including counseling or health education. The purpose of this outreach activity is to increase knowledge of health education to the community. The results achieved after participating in community outreach and discussions were aware of the dangers of cervical cancer and the importance of early detection in the form of IVA Test and Pap smear.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Kanker serviks merupakan kanker paling tinggi kedua pada wanita dengan angka penderita kanker serviks di Indonesia telah mencapai 23,4 orang per 100 ribu penduduk. Adapun rata-rata kematian akibat kanker serviks mencapai 13,9 orang per 100 ribu penduduk. Angka kematian yang tinggi pada penderita kanker serviks disebabkan karena sebagian besar penderita kanker serviks ditemukan sudah pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran untuk mencegah dan mendeteksi secara dini kanker serviks. Deteksi dini merupakan kunci upaya penyembuhan kanker dengan metode deteksi dini kanker serviks adalah Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA Test) dan Pap Smear. Pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks sangatlah penting, dengan pengetahuan yang baik, diharapkan wanita melakukan pemeriksaan secara dini sehingga kanker serviks dapat ditemukan pada stadium awal. Metode yang digunakan dalam kegiatan melalui serangkaian tahap antara lain dengan penyuluhan atau Pendidikan kesehatan. Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Hasil yang dicapai setelah mengikuti penyuluhan dan diskusi masyarakat mengetahui tentang bahayanya kanker serviks dan pentingnya deteksi dini berupa IVA Test dan Papsmear.</p>Ade DianitaHapsari WindayantiElla JerriSuryani Suryani
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-162021-12-167782Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1356
<p>Masalah kesehatan reproduksi khususnya yang sering dikeluhkan adalah keputihan, tak jarang keputihan dapat menggangu hingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Tujuan Penelitian ini adalah agar remaja dapat mengetahui apa saja faktor penyebab tentang keputihan, bahwa penting bagi remaja mempunyai pengetahuan tentang penyebab keputihan agar bisa mencegah terjadinya keputihan pada remaja. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah <em>literatur review</em>. Penelusuran artikel dilakukan pada Google Scholar dengan rentan tahun 2013-2020Â dengan kata kunci Faktor Penyebab Keputihan pada Remaja. Hasil tahap screening mendapatkan 7Â artikel yang sesuai dengan penelitian. Penelitian ini penggunaan analisa data menggunakan tehnik PICO (Population, Intervention,Comparison, Outcome).</p>Yesi HerdayaniIda SofiyantiMayang SariDinda AgustiaHestin Dwi RahayuWindy SyabrillahLia Ida FaridaSiti Fahmiatul MunawarohMonalisa MonalisaMulia Rahmi SapitriEndang Ayu Lestari
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-162021-12-168390Efektifitas Buah Semangka Merah dalam Penurunan Tekanan Darah pada Ibu Menopause
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1357
<p><em>Hypertension is a cause of death that is often unknown and is the cause of heart disease, kidney failure and stroke. Based on Riskesdas Data (2018) the prevalence of hypertension is 34.1%. The government continues to strive to increase public awareness in efforts to prevent and control hypertension in the realization of yourself and family. Red watermelon is a cheap fruit and easily obtained in the community. Watermelon contains the amino acid cyrulin, potassium water, vitamin C, vitamin A (carotenoids), vitamin K, so watermelon can be used as an alternative treatment for hypertension (Solihah, 2015). This study aims to find out the effectiveness of seedless red watermelon fruit in menopause. The study usedpre-experiment. The design with one group pretest-posttest design. The population in thisreseach were menopause woman with hypertension in Candirejo district. The sampling techniqueused purposive sampling with 15 respondens. The instrument of this research was observation sheet and tensiondigital Omron that had been tested for calibration. Analysis of the data used Wilcoxon Signed Ranks Test. There were significant difference, systolic blood pressure p-valuewas 0.001, diastol p-valuewas 0.001 (<0.05). Red watermelon is effective decrease blood pressure in menopause. It was recommended for menopause with hypertension to consume red watermelons without seeds regularly once a day as an alternative hypertension treatments.</em></p><p><strong><em>Abstrak</em></strong><br />Hipertensi merupakan penyebab kematian yang seringkali tidak diketahui dan menjadi penyebab penyakit jantung, gagal ginjal serta stroke. Berdasarkan Data Riskesdas (2018) prevalensi hipertensi sebesar 34,1 %. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi dimuali dari diri sendiri dan keluarga. Buah semangka merah merupakan buah yang murah dan mudah didapat di masyarakat. Semangka mengandung asam amino sitrulin, kalium air, vitamin C, vitamin A (karotenoid), vitamin K, sehingga semangka dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk hipertensi (Solihah, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas buah semangka merah pada ibu menopause. Desain penelitian ini menggunakan pra-eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah one groupp pretest-posttes design. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu menopause Hipertensi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 15 orang. Instrumen pada penelitian ini adalah lembar observasi dan tensi digital merek omron yang telah diuji kalibrasi. Uji data menggunakan wilcoxon Signed Ranks Test. Setelah dilakukan intervensi selama 4 hari terdapat perbedaan yang signifikan, tekanan darah sistol p-value 0,001, diastol p-value 0,001 (< 0,05). Buah semangka merah efektif dalam penurunan tekanan darah pada pada ibu menopause. Disarankan bagi ibu menopause dengan hipertensi mengkonsumsi buah semangka merah tanpa biji secara rutin sekali dalam sehari sebagai salah satu pengobatan alamiah untuk hipertensi.</p>Heni Hirawati PranotoResti KurniawatiAri Andayani
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-162021-12-169199Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Kehamilan : Literatur Review
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1362
<p><em>Pregnant women who suffer from anemia can have a negative impact on the health of the mother and baby born so that it can increase the maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR). Anemia in pregnancy is anemia due to iron deficiency, iron deficiency anemia in pregnant women is a health problem experienced by women throughout the world, especially in developing countries. This literature review is a literature study of various references, namely research articles or journals, annual reports and supporting data on factors that cause anemia in pregnant women published in the last 6 years start from 2016-2021. The search was carried out using the electronic references library. namely from Google Scholar and media research with related keywords, such as influencing factors, anemia, pregnant women. After the screening process was carried out based on the specified inclusion criteria, 3 articles were obtained to be studied. Based on the results of the literature review, it can be seen that the factors that can cause anemia in pregnant women are age, education, lack of knowledge, adherence to taking Fe tablets, parity and pregnancy spacing.</em></p><p><br /><strong>Abstrak</strong><br /> Ibu hamil yang menderita anemia dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan ibu maupun bayi yang dilahirkan sehingga dapat meningkatkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, anemia defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama dinegara berkembang. Literature review iniadalah studi literalur berbagai referensi, yaitu artikel atau jurnal renelitian, annual report dan data-data yang mendukung dengan faktor yang menyebabkan kejadian anemia pada ibu hamil yang diterbitkan 6 tahun terakhir mulai dari tahun 2016-2021. Pencarian dilakukan menggunakan electronic references library yaitu dari google scholar dan media neliti dengan kata kunci yang terkait, seperti faktor yang mempengaruhi, anemia, ibu hamil. Setelah dilakukan proses skrining berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan, maka diperoleh 3 artikel yang akan ditelaah. Berdasarkan hasil literature review dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil adalah umur, pendidikan, pengetahuan kurang, kepatuhan minum tablet Fe, paritas dan jarak kehamilan.</p>Titik Nor HidayahLuvi Dian AfriyaniNawang Retno PratiwiRenita Sasmita PurdiantiVeni LianaSusanti SusantiWahyu Retno AndaeniLiana OktapianaRahmawati RahmawatiJuli FitriNila AprilianiTania Oksa Paramitha
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-162021-12-16100111Efek Samping Peningkatan Berat Badan dari Penggunaan Metode KB Suntik 3 Bulan: Literatur Review
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1386
<p><em>The use of injectable contraceptives is still an option for some mothers, in addition to the relatively cheap price, injectable contraceptives are also effective, simple, safe, and easily accessible. However, it is undeniable that other consequences will arise from the use of injectable contraceptives, especially the widely used 3-month injectable contraceptive. The most common complaint faced by injection family planning acceptors is weight gain. DMPA injectable hormonal contraceptives are the only hormonal contraceptives that are consistently associated with weight gain. This study aims to determine the increase in body weight with the use of 3-month injectable contraception. The research method used in this research is a literature study and searching for data sources through the Google Scholar data base and the Garuda portal with a range of 2013-2021 where the search for articles uses the keywords used, namely "increase in the weight of three -month contraceptive injections" and " Three months of injections with body weight. Processing and data analysis using the Population, Intervention, Comparison, Outcome (PICO) technique. From the results of the literature review, it was found that all studies showed that there was a side effect of increasing body weight in users of 3-month injectable contraceptives. There are factors that cause weight gain, including: the hormone progesterone which facilitates the conversion of carbohydrates and sugars into fat so that the fat under the skin increases, the duration of the use of KB injections for 3 months, lack of physical activity, and internal and external factors.Weight gain is a common complaint and occurs in many acceptors of 3-month injections. There are several factors that can affect weight gain. Therefore, the efforts that can be done for injection contraceptive users to minimize weight gain are: reducing calorie consumption, consuming high-fiber foods, consuming lots of fluids, using small plates, consuming green tea, exercising regularly, reducing processed carbohydrates, getting lots of movement, commitment, change contraceptives.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Penggunaan alat kontrasepsi jenis suntikan masih menjadi pilihan untuk beberapa ibu di samping karena harganya yang relatif murah, kontrasepsi suntikan ini juga efektif, sederhana, aman, dan mudah dijangkau. Namun tidak dapat dipungkiri akan timbulnya konsekuensi lain dari penggunaan alat kontrasepsi suntik khususnya kontrasepsi suntik 3 bulan yang banyak dipakai. Keluhan yang paling sering dihadapi akseptor KB suntik adalah peningkatan berat badan. Alat kontrasepsi hormonal suntik DMPA merupakan satu-satunya kontrasepsi hormonal yang konsisten terkait dengan peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan berat badan terhadap pemakain KB suntik 3 bulan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review dan sumber data yang dicari melalui data base google scholar dan portal garuda dengan rentang tahun 2013-2021 dimana penelusiran artikel menggunakan kata kunci yang digunakan yakni “peningkatan berat badan KB suntik tiga bulan†dan “KB suntik tiga bulan dengan berat badanâ€. Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik Population, Intervention, Comparison, Outcome (PICO). Dari hasil literature review didapatkan seluruh penelitian menunjukkan bahwa terdapat efek samping peningkatan berat badan pada pengguna KB Suntik 3 bulan. Ada faktor yang membuat peningkatan berat badan antara lain: Hormon progesterone yang mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak sehingga lemak di bawah kulit bertambah, lama pemakaian KB suntik 3 bulan, aktivitas fisik yang kurang, dan faktor internal dan eksternal. Peningkatan berat badan adalah keluhan yang umum dan banyak terjadi pada akseptor KB suntik 3 bulan. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi bertambahnya berat badan. Maka dari itu upaya yang dapat di lakukan bagi pengguna KB suntik untuk meminimalisir peningkatan berat badan ialah: mengurangi konsumsi kalori, konsumsi makanan berserat tinggi, konsumsi banyak cairan, menggunakan piring kecil, mengonsumsi teh hijau, olah raga rutin, kurangi karbohidrat olahan, banyak gerak, komitmen, ganti alat kontrasepsi.</p>Feliya Wulan CahyaniLuvi Dian AfriyaniFadillatul HusnaNyimas Gus Septri UlyaniEka Widya AstutiFemmy Paulina SiraitAdelia SusanRububiah RububiahSarifah HambamiNia RestiSheila PutriaprilisaIndrawati Indrawati
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-162021-12-16112121Literatur Review : Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1361
<p><em>The postpartum period (puerperium) is the period after the placenta is born and ends when the uterine organs return to normal as before pregnancy which occurs around six weeks. One of the problems that are often faced by postpartum mothers is their inability to adapt to new situations that make a mother experience postpartum depression. Postpartum depression is a feeling disorder experienced by a mother after giving birth where the mother feels sadness, loses energy, finds it difficult to concentrate, feels guilty about herself and is worthless. One of the causes that influence a mother to experience postpartum depression is the lack of support from her husband to postpartum mothers. This research method uses a literature review that collects and analyzes research articles regarding husband's support for the occurrence of postpartum blues. Based on the results of the literature review, it can be seen that there is a relationship between husband's support and the occurrence of postpartum blues depression.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir saat organ rahim kembali normal seperti sebelum hamil yang terjadi sekitar enam minggu. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu postpartum yaitu ketidakmampuanya untuk beradaptasi dengan situasi baru yang membuat seorang ibu mengalami depresi pascasalin. Depresi pasca melahirkan adalah suatu gangguan perasaan yang dialami oleh seseorang ibu setelah melahirkan dimana ibu merasakan kesedihan, kehilangan energi, sulit untuk berkonsentrasi, merasa bersalah pada dirinya dan tidak berharga. Salah satu penyebab yang mempengaruhi seorang ibu mengalami depresi postpartum adalah kurangnya dukungan dari suami kepada ibu postpartum. Metode penelitian ini menggunakan literature review yang mengumpulkan dan menganalisis artikel-artikel penelitian mengenai dukungan suami terhadap terjadinya kejadian postpartum bluescpendekatan data (data base) google scholar, pubmed dengan kata kunci seperti dukungan suami, postpartum blues, depresi postpartum. Berdasarkan hasil literatur review dapat diketahui bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan terjadinya depresi postpartum blues.</p>Zulfatun NafisahLuvi Dian AfriyaniLestari Sukma AbdiyantiCarollyn Dizzy SagitaIfra nasye nababanVany CrishtinNovia MartinSri PratnawatiMeisya Tiara HerlinaMilah OktavianiIsmi Hoirunnisa
Copyright (c) 2021
2021-12-172021-12-17122132Pengabdian Masyarakat Akupresure untuk Mengatasi Insomnia pada Menopause
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1338
<p><em>Sleep disturbances occur in perimenopause, menopause and senium which will result in a decrease in the function of the body's organs, thus causing the body to be more susceptible to various diseases. Insomnia can be treated by giving pharmacological therapy with non-steroidal anti-inflammatory drugs and non-pharmacological with acupressure techniques. Acupressure is done by massaging techniques on certain body meridians to stimulate the natural ability to heal oneself by restoring the balance of positive energy in the body. This community service aims to provide information about acupressure to overcome insomnia in perimenopause, menopause and senium face-to-face with a powerpoint slideshow and the practice of acupressure techniques. The steps are inviting menopausal women and senium who are willing to be taught about acupressure to deal with insomnia complaints, acupressure counseling and training and evaluation using a distributed questionnaire. The service was carried out on site on 19 November 2021 at 16.00-17.30 WITA which was attended by 40 menopausal womens. The results showed an increase in the level of knowledge and skills of menopause womens before and after being given counseling about acupressure to overcome insomnia. Prior to counseling, the knowledge level of menopause womens was less, then after counseling the knowledge level of menopause womens was sufficient and good.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Gangguan tidur terjadi pada perimenopause, menopause dan senium yang akan mengakibatkan penurunan pada fungsi organ tubuh, sehingga menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit. Insomnia dapat ditangani dengan pemberian terapi farmakologi dengan obat-obatan anti inflamasi non-steroid dan non farmakologi dengan teknik akupresur. Akupresur dilakukan dengan teknik memijat pada titik meridian tubuh tertentu untuk merangsang kemampuan alami menyembuhkan diri sendiri dengan mengembalikan keseimbangan energi positif dalam tubuh. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang akupresure untuk mengatasi insomnia pada perimenopause, menopause dan senium secara tatap muka dengan slideshow powerpoint serta praktek teknik akupresur. Adapun langkah-langkahnya adalah mengundang para wanita menopause dan senium yang bersedia diajarkan tentang akupresure mengatasi keluhan insomnia, penyuluhan dan pelatihan akupresure serta evaluasi menggunakan kuesioner. Pengabdian dilakukan secara on site pada tanggal 19 November 2021 pukul 16.00-17.30 WITA yang diikuti oleh 40 wanita menopause. Hasil terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan wanita menopause sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang akupresure untuk mengatasi insomnia. Sebelum dilakukan penyuluhan, tingkat pengetahuan wanita menopause adalah kurang, kemudian setelah dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan wanita menopause menjadi cukup dan baik.</p>Sondang Irene Agustina PurbaIsfaizah IsfaizahNurhasanah DASuhrah NoorMisrah Misrah
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-202021-12-20133141Literature Review Penatalaksanaan Kasus Stunting pada Balita
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1382
<p><em>Toddler is an age where growth and development occur very rapidly. Adequate nutritional intake is very important to help the development and growth of toddlers. Unbalanced nutritional intake can lead to various disorders of physical and intellectual growth, which will eventually cause them to become a lost generation, and the country will lose quality human resources. One of the problems that arise due to lack of nutritional intake is the problem of stunting. The problem of stunting is not only a national problem but a global problem, especially in poor and developing countries. In 2017, 22.2% or around 150.8 million children under five in the world experienced stunting, of which half of the world's stunted children came from Asia (55%) while more than a third (39%) lived in Africa. Data on the prevalence of stunting under five were collected by the World Health Organization (WHO), Indonesia is included in the third country with the highest prevalence in the Southeast Asia/South-East Asia Regional (SEAR) region. The average prevalence of stunting under five in Indonesia in 2005-2017 was 36.4% (Ministry of Health, 2018). Stunting is caused by three factors, namely individual factors which include food intake, birth weight, and health conditions; household factors which include the quality and quantity of food, resources, number and structure of the family, parenting, health care, and services; and environmental factors which include socio-economic infrastructure, education services and health services. This literature review aims to determine the method of managing stunting in toddlers. The research method used in this study is a literature review. Article searches were carried out using Google Scholar with the keywords stunting management in toddlers. The selected articles are Indonesian language articles published from 2011 to 2021 as many as five articles that can be accessed in full text in pdf format. Based on several journals that have been reviewed, stunting is a problem caused by a lack of nutritional fulfillment and from several other factors. In the management of stunting, of course it can be done to improve nutrition for toddlers themselves, nutritional counseling for toddlers, providing complementary foods to infants and toddlers with nutritional standards and using the kangaroo method for newborns with low birth weight, these efforts must be carried out by both parents.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Balita merupakan usia dimana masa pertumbuhan dan perkembangannya terjadi sangat pesat. Asupan gizi yang cukup sangat penting membantu perkembangan dan pertumbuhan bagi balita. Asupan gizi yang kurang seimbang dapat memunculkan berbagai gangguan pertumbuhan fisik dan intelektualitas, yang akhirnya akan menyebabkan mereka menjadi generasi yang hilang (lost generation), dan dampak yang luas negara akan kehilangan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu masalah yang muncul yang disebabkan kurangnya asupan gizi adalah masalah stunting. Masalah stunting merupakan bukan hanya masalah yang secara nasional melainkan permasalahan global khususnya di negara - negara miskin dan berkembang. Pada tahun 2017 terdapat 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting dimana setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia (55%) sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Stunting disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor individu yang meliputi asupan makanan, berat badan lahir, dan keadaan kesehatan; faktor rumah tangga yang meliputi kualitas dan kuantitas makanan, sumber daya, jumlah dan struktur keluarga, pola asuh, perawatan kesehatan, dan pelayanan; serta faktor lingkungan yang meliputi infrastruktur sosial ekonomi, layanan pendidikan dan layanan kesehatan. Tujuan dari literatur review ini untuk mengetahui metode penatalaksanaan stunting pada balita. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Penelusuran artikel dilakukan menggunakan Google Cendekia dengan kata kunci penatalaksanaan stunting pada balita. Artikel yang dipilih adalah artikel berbahasa Indonesia yang dipublikasikan sejak tahun 2011 sampai dengan 2021 sebanyak lima artikel yang dapat diakses fulltext dalam format pdf. Berdasarkani beberapa jurnal yang telah ditelaah, stunting merupakan masalah yang disebabkan karena terdapat kekurangan pemenuhan gizi serta dari beberapa faktor lain. Dalam penatalaksanaan stunting tentu dapat dilakukan pembenahan gizi bagi balita sendiri, penyuluhan gizi balita, pemberian makanan pendamping pada bayi dan balita dengan standar gizi dan pengunaan metode kanguru bagi bayi baru lahir dengan BBLR, upaya ini harus dilakukan oleh kedua orangtua.</p>Zumrotul QomariyahIda SofiyantiNur Fajri IdharuddinRetno AndiniRustia Endah SafitriSharmilla RifqiaTri FadilahPutri Mayang SariSuhariati SuhariatiIntan PrameswariAyu Widya SariNing Tyas Safitri
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-202021-12-20142151Literatur Review Akupresur Titik Sanyinjiao (Sp6) Terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea Primer
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1395
<p><em>Dysmenorrhea is a condition that occurs during<strong> </strong>menstruation which can cause disruption of activities and requires treatment if the symptoms are severe, and are indicated by pain or tenderness in the pelvic and abdominal area. Many dysmenorrhea treatments have developed in the community, both pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. One non-pharmacological therapy is acupressure. Acupressure is the use of touch/contact techniques to balance the body's energy channels or Qi. Sanyinjiao Point is one of the acupoints or the meeting point of the spleen, liver and kidney channels located in the spleen meridian.To determine the acupressure of the Sanyinjiao point (SP6) in reducing primary dysmenorrheal pain.</em></p><p><strong>Abstrak</strong></p><p><strong></strong>Dysmenorrhea adalah suatu kondisi yang terjadi saat menstruasi yang bisa menyebabkan terganggunya kegiatan serta membutuhkan perawatan apabila gejala yang dirasakan berat, serta ditunjukkan melalui rasa sakit ataupun nyeri pada area panggul serta perut. Banyak pengobatan dismenore yang telah berkembang di masyarakat baik terapi farmakologis maupun terapi nonfarmakologis. Salah satu terapi non-farmakologis adalah akupresur. Akupresur adalah penggunaan teknik sentuhan/kontak untuk menyeimbangkan saluran energi dalam tubuh atau Qi. Sanyinjiao Point adalah salah satu titik acupoint atau titik pertemuan limpa, hati dan saluran ginjal yang terletak dilimpa meridian Mengetahui akupresur titik Sanyinjiao (SP6) pada penurunan nyeri dismenorea primer </p>Silvia ApriyelvaHapsari WindayantiEka PriyantiLodi Melani Dewi SandaRatni Lara Dini ZuhdiWidiya SariPoniati PoniatiIntan PratiwiRestu AlmunawarohSiti AisyahIlawati - Ilawati
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-202021-12-20152163Literatur Riview Penanganan dan Pencegahan Anemia Dalam Kehamilan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1398
<p><em>Background Anemia and chronic energy deficiency in pregnant women are the main causes of bleeding and infection which are the main factors of maternal mortality. A woman who experiences bleeding after giving birth can suffer from severe anemia and have long-lasting health problems. One of the factors that cause anemia is still high is the low knowledge of pregnant women about how to prevent and treat anemia and the compliance of pregnant women in consuming Fe tablets.The purpose of this literature review is the effect of education on the prevention and treatment of anemia in pregnant women.The method used is the electronic data base method. Articles are collected by conducting a search / journal search using Google Search or a bibliography of the articles searched and Google Scholar. Only articles containing full text will be included in this review. The first search was carried out by entering 5 journals according to the inclusion criteria for the prevention and treatment of anemia in pregnant women. The journals used are limited from 2017-2021. Results The five journals that have been reviewed have in common about the main purpose of the researchers conducting the research, which is to see changes in mother's knowledge after being given education in preventing and treating anemia in mothers. Prevention is done by providing health education about anemia or anemia handling is done by consuming Fe tablets and nutritious food.Conclusion Based on the 5 journals reviewed that the provision of education about the prevention and treatment of anemia in pregnant women is very influential in reducing the prevalence of anemia in pregnant women, the health behavior of a person or society is influenced by knowledge and attitudes.</em></p><p><br /><em><strong>Abstrak</strong></em><br /><em>Anemi dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor utama kematian ibu. Seorang wanita yang mengalami perdarahan setelah melahirkan dapat menderita akibat anemia berat dan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan. salah satu faktor yang menyebabkan anemia masih tinggi adalah masih rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang cara pencegahan dan penanganan anemia serta kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.literatur review ini adalah pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil yang digunakan adalah metode electronic data base. Artikel dikumpulkan dengan melakukan penelusuran/ pencarian jurnal menggunakan Google Search atau bibliografi dari artikel yang ditelusur dan google scholar. Hanya artikel yang memuat teks penuh (full text) yang akan dimasukkan dalam review ini. Searching pertama dilakukan dengan memasukkan 5 jurnal sesuai dengan kriteria inklusi pencgahan dan penanganan anemia pada ibu hamil. Jurnal yang digunakan dibatasi dari tahun 2017-2021. Kelima jurnal yang telah ditelaah memiliki kesamaan tentang tujuan utama dari peneliti melakukan penelitian tersebut adalah untuk melihat perubahan pengetahuan ibu dalam setelah diberikan edukasi dalam melakukan pencegahan dan penanganan anemia pada ibu. Pencegahan dilakukan dengan cara memberikan edukasi kesehatan tentang anemia atau penanganan anemia dilakukan dengan cara mengkonsumsi tablet fe dan makanan bergizi.Berdasarkan 5 jurnal yang ditelaah bahwa pemberian edukasi tentang pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil sangat berpengaruh dalam menurunkan prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil, perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat diantaranya dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap.</em></p>Adila MirwantiKartika SariLidia Dwi YantiKartika SariKriska Afri JuliandariOnesima Yolla HElisiaa ElisiaaNur RisnaAulia PutriAyu SilviaEka Kharisma
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-202021-12-20164170Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat yang mempengaruhi Gizi Seimbang pada lanjut usia Di RT 11 Kelurahan Mekar Sari Kota Balikpapan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1391
<p><em>Elderly (elderly) is part of the process of growth and development. In order to stay active until old age, from a young age a person needs to maintain a healthy lifestyle. This community service activity will be carried out at RT 11 Mekarsari Village, Balikpapan City, East Kalimantan, in Nov-Dec 2021. The service method uses a pre-post test questionnaire to measure the knowledge ability of the elderly and health education through counseling. The problems faced by partners are that there are still many elderly people who are reluctant to implement healthy lifestyle behaviors, such as some of the elderly who still seem to smoke, are still reluctant to do check-ups, the habit of consuming unbalanced foods such as: Snacks are too sweet, salty and high in fat (Nasi uduk, rawon high coconut milk food). The results of this service are health counseling to the elderly about PHBS, Making IEC media (Balanced Nutrition Booklet)</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Lanjut usia (Lansia) merupakan bagian dari proses tumbuh kembang. Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu melakukan mempertahankan kemudian pola hidup sehat. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan di RT 11 Kelurahan Mekarsari Kota Balikpapan-Kalimantan Timur, pada bulan Nov-Des 2021. Metode pengabdian menggunakan pre-post test kuisioner untuk mengukur kemapuan pengetahuan lansia dan Pendidikan kesehatan melalui penyuluhan . Permasalahan yang dihadapi mitra adalah masih banyak lansia yang enggan menerapkan perilaku hidup sehat, seperti beberapa lansia masih terlihat merokok , masih enggan melakukan cek up, kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang seperti : Makanan kudapan terlalu manis, asin dan berlemak tinggi (Nasiuduk,rawon,makanan bersantan tinggi). Hasil dari pengabdian ini adalah Penyuluhan kesehatan pada lansia tentang PHBS, Pembuatan media KIE (Booklet Gizi Seimbang ) .</p><p>Â </p>Catur WidayantiWahyu KristiningrumAsminiwati AsminiwatiRusniar NaekoNilawati Nilawati
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-202021-12-20171177Literatur Review Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1381
<p><em>Asphyxia neonatorum is a condition in which the baby cannot breathe spontaneously and regularly after birth. This is caused by fetal hypoxia in utero, and results in high rates of morbidity and mortality in newborns. According to the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017, the infant mortality rate fell 31 percent from 35 deaths per 1,000 live births to 24 deaths per 1,000 live births (IDHS, 2017). Data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2012 stated that the biggest cause of newborn death was asphyxia, which was 37%, followed by prematurity at 34% and sepsis at 12%. In Indonesia, asphyxia is one of the causes of the high infant mortality rate (IMR). Every year approximately 3% (3.6 million) of the 120 million newborns experience asphyxia, almost 1 million of these babies die. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of asphyxia in newborns. The research method used in this study is a literature review which discusses the factors related to the incidence of asphyxia in newborns. Sources to search on Google Scholar, MDPI, E-Jurnal in the form of research journals totaling 9 journals studied in 2013 to 2021. The types of studies to be identified are observational, descriptive analysis, cross sectional and case control which discusses the factors involved. associated with the incidence of asphyxia in newborns.Mentioned that the mother's age, duration of labor and type of delivery and the incidence of premature rupture of membranes did not have a significant relationship in cases of neonatal asphyxia. Those that have a significant relationship are gestational age, placental abruption, umbilical cord entanglement, umbilical cord knot, parity, and Newborns.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Asfiksia neonatorum merupakan keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus, dan mengakibatkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada bayi baru lahir. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 angka kematian bayi turun 31 persen dari 35 kematian per 1.000 kelahiran hidup menjadi 24 kematian per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2017). Data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012 menyatakan bahwa penyebab terbesar kematian bayi baru lahir adalah asfiksia yaitu sebesar 37% , dan diikuti oleh prematur sebesar 34% serta sepsis sebesar 12%. Di Indonesia Asfiksia menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB). Setiap tahunnya kira – kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini meninggal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review yang membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Sumber untuk melakukan pencarian pada google scholar, MDPI, E-Jurnal dalam bentuk jurnal penelitian sejumlah 9 jurnal yang diteliti pada tahun 2013 hingga 2021. Tipe studi yang akan diidentifikasi adalahobservasional, analisis deskriptif, cross sectional dan case control yang membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.<br />Menyebutkan bahwa umur Ibu, lama persalinan dan jenis persalinan dan kejadian ketuban pecah dini tidak memiliki hubungan yang signifikan pada kasus asfiksia nenonatorum. Yang memiliki hubungan signifikan yaitu umur kehamilan, solusio plasenta, lilitan talipusat, simpul talipusat, paritas, dan BBLR.</p>Grahita Ayu MumpuniKartika SariSartika AprianiRaudhatul HikmahIsna RachmawatiNurlia SafitriArmi UtmaliniEvitasari EvitasariLuvita FerdianaMelisa FebrianiAvila Wilia NPira Mumuk
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-202021-12-20178187Literatur Review : Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Perkembangan Motorik Anak Usia Pra Sekolah
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1339
<p><em>Children at the age of 3-5 years actually have great potential to develop immediately. This potential will develop if they are provided with services in the form of opportunities to carry out motor activities that are stimulated or applied in accordance with the child's development. Due to the development of elements of maturity and control of body movements of healthy preschoolers (3-5 years) who experience progressive motor, verbal, and social skills development, there should be an educational stimulation towards all aspects of child development. The need for stimulation of children to introduce new knowledge or skills is very important in the development of children's intelligence. Motor development is strongly influenced by nutritional status, health status, and movement treatment in accordance with its development. Other related factors are the age of the preschoolers and the parenting style. Motor stimulation must be developed because children who receive directed and regular stimulation will develop faster than children who do not receive/lack of stimulation. This study aims to determine the factors related to the motor development of preschoolers. The method applied here was literature review which tried to obtain more information about certain things that affected the motor development of preschoolers. Sources for constructing the literature review were obtained through a systematic search study of computerized databases in the form of research journals which found 5 journals and literature study to find other printed handbook which obtained 1 book. Poor nutritional status (undernourished condition) has the potential for development deviations. It was found that there was no difference in the development of preschool age children between the employed mothers and unemployed mothers. The results of this study also showed that there was no significant difference in the level of development between children who had joined Early Childhood Education for a long time and those who had just joined Early Childhood Education. Furthermore, the growth disorders were usually found among preschoolers who had just joined Early Childhood Education.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Anak pada masa 3–5 tahun sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk segera berkembang, potensi tersebut akan berkembang apabila diberikan layanan berupa kesempatan melakukan kegiatan motorik yang dilatih atau digunakan sesuai dengan perkembangan anak tersebut. Berkembangnya unsur kematangan dan pengendalian gerakan tubuh pada usia prasekolah (3-5 tahun) sehat, yang mengalami perkembangan motorik, verbal, dan keterampilan sosial secara progresif perlu diberikan suatu stimulasi pendidikan guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak. Faktor kebutuhan stimulasi atau rangsangan terhadap anak untk memperkenalkan suatu pengetahuan atau ketrampilan baru ternyata sangat penting dalam kecerdasan anak. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh status gizi, status kesehatan, dan perlakuan gerak yang sesuai dengan perkembangannya. Faktor lain yang berhubungan adalah umur anak ketika masuk masa pra sekolah dan pola asuh ibu. Stimulasi motorik harus dikembangkan karena anak yang mendapat stimulasi terarah dan terarut akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang tidak/kuang mendapatkan stimulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur (Literature Review) yang mencoba menggali lebih banyak informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi perkembangan motorik anak pra sekolah. Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis database terkomputerisasi bentuk jurnal penelitian yang berjumlah 5 jurnal, studi kepustakaan buku cetak lainnya dengan jumlah 1 buku. Status gizi yang kurang, berpotensi untuk terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan usia. Tidak ada perbedaan dalam perkembangan anak usia prasekolah antara anak dengan ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja. Hasil penelitian ini juga tidak menunjukan perbedaan tingkat perkembangan yang signifikan antara anak yang sudah lama di Penidikan Anak Usia Dini dengan yang baru masuk di Pendidikan Anak Usia Dini. Adapun adanya gangguan pertumbuhan pada penelitian ini terjadi biasanya pada anak yang usianya sudah mendekati usia sekolah yang baru masuk PAUD.</p>Mudy Oktiningrum
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-202021-12-20188195Literature Review Hubungan Pengetahuan dengan KEK pda Wanita Prakonsepsi
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1392
<p><em>Nutritional status during the preconception period is one of the determinants of the quality of maternal and infant health, because it is related to the increased morbidity and mortality caused by the incidence of KEK and anemia in mothersduring pregnancy, childbirth until the puerperium. knowledge at premarital time about preconception nutritional status so that it will have a negative impact on the health condition of the newborn later. Because after marriage, women will immediately undergo the fertilization process, malnutrition in pregnant women will have the potential for premature, low birth weight, congenital defects and affect growth and development problems in children (stunting). This literature review is a literature study of various references, namely research articles or journals, annual reports and supporting data regarding the relationship between knowledge and preconception nutritional status published in the last 6 years starting from 2015-2018. The journals found were 5 journals consisting of national journals. The search was carried out using the electronicreferenceslibrary, namelyfrom Google Scholar and PupMed. Based on the results of a literature review, It can be seen that poor knowledge of preconception nutritional status will have a negative impact on mother and baby, because mother's ignorance of preconception nutritional status can cause CED in the mother. Therefore, good knowledge is also accompanied by a positive attitude to apply the knowledge they have.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Status gizi pada masa prakonsepsi merupakan salah satu penentu kualitas kesehatan ibu dan bayi, karena berkaitan dengan meningkatnya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh kajadian KEK dan anemia pada ibu dalam proses kehamilan, persalinan sampai dengan masa nifas, secara tidak langsung status gizi prakonsepsi dipengaruhi oleh pengetahuan saat pranikah tentang status gizi prakonsepsi sehinggaakan berdampak negative pada kondisi kesehatan bayi baru lahir nantinya. Karena setelah menikah wanita akan langsung menjalani proses pembuahan, kekurangan gizi pada ibu hamil akan berpotensi terjadinya premature, BBLR, cacat bawaan dan mempengaruhi masalah pertumbuhan dan perkembangan pada anak (stunting). Literature review ini adalah studi literatur berbagai referensi, yaitu artikel atau jurnal penelitian, annualreport dan data-data yang mendukung dengan hubungan pengetahuan dengan status gizi prakonsepsi yang diterbitkan 6 tahun terakhir mulai dari tahun 2015-2019. Jurnal yang ditemukan sebanyak 3 jurnal yang terdiri dari 5 jurnal nasional. Pencarian dilakukan menggunakan electronic references library yaitu dari google cendekia dan PupMed. Berdasarkan hasil literature review, dapat diketahui bahwa pengetahuan status gizi prakonsepsi yang kurang baik akan berdampak negative pada ibu dan bayi, karena ketidaktahuan ibu terhadap status gizi prakonsepsi dapat menyebabkan kejadian KEK pada ibu. Oleh karenanya pengetahuan yang baik juga disertai sikap positif untuk menerapkan ilmu yang di miliki.</p>Fitriani FitrianiLuvi Dian AfriyaniFarah DibaYusa Indah WahyuniDewi IndrianiTinalia WahyuniEvina TrianiHerni PertiwiYusfani OktafianaSusanti SusantiRina SariLiberta Eka
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-212021-12-21196204Penatalaksanaan Common Cold pada Anak Wilayah Fatuhada-Dom Aleixo –Dili –Timor Leste
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1413
<p><em>Upper respiratory tract infection is the most common disease in the community. Upper respiratory tract infections include rhinitis, sinusitis, pharyngitis, laryngitis, epiglottitis, tonsillitis, and otitis. Upper respiratory tract infections if not treated properly can develop into lower respiratory tract infections. The Timor Leste region has a tropical climate with very high rainfall intensity this December, with high rainfall which can cause children to easily catch colds or coughs. Analysis of the situation carried out by the team, parents who have toddlers do not understand what the common cold is an effort to treat the disease, even though on average each child will experience 6-8 times in one year. Treatment/management for the common cold can be done using herbal plants that are around us, where these herbal plants have many benefits and further research has been carried out and has many benefits for overcoming the early symptoms of the common cold. This service is carried out in three stages. The first stage: is to look for educational targets, namely mothers who have toddlers where we know that toddlers are vulnerable to getting the common cold. The second stage is exposure to material about the common cold, management of the common cold with herbal therapy and massage therapy. The third stage: assistance in the management of common cold treatment with herbal therapy and massage. The common cold management training with herbal therapy and common cold massage therapy went smoothly. Mothers who have children from 1 to 5 years are expected to continue to apply the skills they have so that children become healthy and the development and growth of children are achieved according to the stages of their age.</em></p><p><strong>Abstrak</strong></p><p><strong></strong>Infeksi saluran napas atas merupakan penyakit yang paling banyak terjadi pada masyarakat. Infeksi saluran napas atas meliputi <em>rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis, tonsilitis,dan otitis</em>. Infeksi saluran napas atas bila tidak diatasi dengan baik dapat berkembang menyebabkan infeksi saluran napas bawah. Wilayah Timor Leste memiliki iklim tropis dengan intensitas hujan yang sangat tinggi di bulan Desember ini, dengan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan anak mudah untuk terserang batuk pilek atau <em>common cold</em>. Analisis situasi yang dilakukan oleh tim, orangtua yang memiliki balita kurang memahami apa itu <em>common cold </em>upaya untuk tata laksana pada penyakit tersebut, padahal rata-rata setiap anak akan mengalami 6-8 kali dalam satu tahun. Pengobatan/ tatalaksana pada <em>common cold </em>bisa dilakukan dengan menggunakan tanaman herbal yang ada di sekitar kita, dimana tanaman herbal tersebut sangat banyak manfaatnya dan sudah dilakukan penelitian lebih lanjut serta memiliki banyak manfaat untuk mengatasi gejala awal pada <em>common cold. </em>Pengabdian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama: adalah mencari target edukasi yaitu ibu yang memiliki anak balita dimana kita ketahui bersama anak balita rentan untuk terkena <em>common cold. </em>Tahap kedua paparan materi tentang <em>common cold, </em>tata laksana <em>common cold </em>dengan terapi herbal dan terapi pijat. Tahap ketiga: pendampingan tata laksana pengobatan <em>common cold</em> dengan terapi herbal dan pijat. Pelatihan tata laksana <em>common cold </em>dengan terapi herbal dan terapi pijat <em>common cold</em> berjalan dengan lancar. Ibu yang memiliki anak 1 sampai 5 tahun diharapkan terus menerapkan ketrampilan yang dimiliki sehingga anak menjadi sehat dan tercapai perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai dengan tahapan umurnya.</p>Filomena de CarvalhoIda SofiyantiAgostinha da c Gomes
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-212021-12-21205210Analisis faktor faktor penyebab kejadian asfiksia pada bayi baru lahir
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1388
<p><em>Prenatal, perinatal, and postnatal health is very important because this period is considered a period that is prone to disorders such as neonatal asphyxia. Neonatal asphyxia is an infant condition characterized by hypoxia and hypercapnia accompanied by metabolic acidosis. In Indonesia, asphyxia is one of them, which is the second cause of newborn death. The purpose of compiling this literature study is to determine the factors that cause Asphyxia Neonatorum. Compilation of this literature review using Google Scholar with the keyword factors causing asphyxia and factors related to asphyxia. The selected articles are articles in Indonesian from 2016 to 2020 as many as 5 articles that can be accessed in PDF format. Five articles describe factors that influence the incidence of asphyxia including obstetric history, KPD, LBW, parity, gestational age, maternal age, placenta previa, prematurity, maternal education, pregnancy complications. and childbirth. Based on the results of the review of the article, there is an effect of premature babies with gestational age of more than 42 weeks (postterm). Complications during pregnancy on factors that influence the incidence of asphyxia in newborn.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Kesehatan prenatal, perinatal, dan postnatal menjadi sangat penting karena pada masa ini dianggap sebagai masa yang rawan terjadinya gangguan seperti asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum adalah kondisi bayi yang ditandai dengan hipoksia dan hipercapnia disertai asidosis metabolik. Di Indonesia, salah satunya asfiksia yang merupakan penyebab ke-2 kematian bayi baru lahir. Tujuan penyusunan studi literature ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya Asfiksia Neonatorum. Penyusunan literatur review ini menggunakan Google Scholar dengan kata kunci faktor penyebab asfiksia dan faktor yang berhubungan dengan Asfiksia. Artikel yang dipilih adalah artikel berbahasa Indonesia yang dipublikasikan sejak tahun 2016 sampai dengan 2020 sebanyak 5 artikel yang dapat diakses dalam format PDF. Dari lima artikel dijelaskan faktor yang mempengaruhi kejadian Asfikisa meliputi riwayat obstetri, KPD, BBLR, paritas, usia kehamilan, usia ibu, plasenta previa, prematur, pendidikan ibu, komplikasi kehamilan dan persalinan. Berdasarkan hasil review artikel terdapat pengaruh bayi prematur usia kehamilan lebih dari 42 minggu (posterm). Komplikasi selama kehamilan terhadap faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia bayi baru lahir.</p>Heni MardalenaKartika SariYosi Febri KurniaSulistiyani Sulistiyani
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-212021-12-21211218Literature Review :Keputihan sebagai salah satu Efek samping penggunaan IUD
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1344
<p><em>The IUD/IUD is one of the risk factors for vaginal discharge. Risk factors in the form of foreign bodies such as Cu-IUD can play an important role in causing vaginal discharge and after discontinuation of Cu-IUD infection is expected to decrease. Vaginal discharge can cause a smelly, yellowish-white discharge that may be accompanied by itching, irritation, and swelling. IUD cases with vaginal discharge (leukorea) if not handled properly and correctly will cause complications of protracted pelvic inflammatory disease and can cause infertility (infertility) due to damage and blockage of the fallopian tubes. The purpose of this literature review on several studies is to find out and analyze the relationship between IUD family planning acceptors and the incidence of vaginal discharge. The method used in this study was to collect data analysis using a literature review by looking for relevant articles. Sources of review using electronic media from several databases include Sience Direct and Google Scholar which were published from 2014 to 2020. With keywords, the effect of using the IUD on vaginal discharge. IUDs. The relationship between IUD family planning and vaginal discharge is that the presence of an IUD can cause a reaction to foreign objects and trigger the growth of candida fungi that were originally saprophytic to become pathogenic, resulting in vaginal candidiasis with symptoms of excessive vaginal discharge. Conclusion: Using the IUD for too long can cause vaginal discharge, however, the factor for the occurrence of vaginal discharge in the IUD is not only because of the duration of using the IUD, but can also be caused by age and personal hygiene factors for each individual.</em><br /><strong></strong></p><p><strong>Abstrak</strong><br />IUD merupakan salah satu faktor risiko terjadinya Keputihan, Faktor risiko berupa benda asing seperti IUD dapat berperan penting dalam menyebabkan keputihan dan setelah pemberhentian IUD infeksi diperkirakan akan berkurang. Keputihan pada vagina dapat menyebabkan bau, sekret putih kekuningan yang mungkin disertai dengan rasa gatal, iritasi, dan pembengkakan. Kasus IUD dengan keputihan (leukorea) jika tidak ditangani dengan baik dan benar akan menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya saluran telur.Tujuan lain dari literatur review ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya tentang hubungan akseptor KB IUD dengan kejadian keputihan. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah mendata analisis dengan menggunakan tinjauan literature (literature review) dengan mencari artikel yang relevan. Sumber tinjauan menggunakan media elektronik dari beberapa database antara lain Jurnal Kebidanan, Sience Direct dan jurnal ilmu kesehatan yang dipublishkan kurun waktu tahun 2014 sampai tahun 2020. Dengan Kata kunci, pengaruh penggunaan KB IUD terhadap keputihan.Berdasarkan hasil literature review terhadap beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan keputihan terhadap Lamanya pengunaan KB IUD.Hubungan KB IUD dengan Kejadian Keputihan adalah Adanya IUD dapat menimbulkan terjadinya reaksi terhadap benda asing dan memicu pertumbuhan jamur kandida yang semula saprofit menjadi patogen sehingga terjadi kandidiasis vagina dengan gejala timbulnya keputihan yang berlebih. Simpulan Penggunaan KB IUD yang terlalu lama dapat menyebabkan keputihan namun, faktor terjadinya keputihan pada KB IUD bukan hanya karna lamanya pemakaian KB IUD tapi juga bisa disebab kan oleh faktor usia, personal hygiene terhadap tiap individu.</p>Anisya Nur MaheswaraHapsari WindayantiSiti Azizatul FitriEys NoviantiYovita Maria LorensaKartika SariPutri DarwatiFera AriyaniAfidah WahyuniJenny GiovannaRana Ria Salpanah
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-212021-12-21219225Literature Review : Teknik Komplementer pada Penanganan Bendungan ASI
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1341
<p><em>Breast milk dam is an increase in venous flow from lymph in the breast in order to prepare for the lactation process, it can also be due to a narrowing of the lactiferous ducts in the mother's breast and can also occur if you have nipple abnormalities such as flat and inverted nipples. If not resolved, there will be mastitis and breast abscess. In addition to having an impact on the mother, breast milk dams also have an impact on the baby, where the baby's nutritional needs will be less fulfilled due to the lack of intake received by the baby. Non-pharmacological methods are simple, effective pain control and without adverse effects. Some complementary therapies as a strategy to reduce breast swelling can be done with oketani massage, giving cold cabbage leaf compresses, using cabbage leaves, and giving aloe vera compresses. The purpose of this literature review is to collect the results of various studies on the management of breast milk dams and complementary therapies. This literature review begins by reviewing the articles identified through the Google Scholar database. The keywords used for the search were breast milk dams and complementary treatments for breast milk dams. The search for supporting articles is limited to 2015-2021 which can be accessed in full text in pdf format.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Bendungan ASI merupakan peningkatan aliran vena dari limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk proses laktasi, bisa juga karena adanya penyempitan duktus lactiferous pada payudara ibu serta dapat terjadi pula bila memiliki kelainan puting susu seperti puting susu datar dan terbenam. Dampak yang akan ditimbulkan jika bendungan ASI tidak teratasi yaitu akan terjadi mastitis dan abses payudara. Selain berdampak pada ibu, bendungan ASI juga berdampak pada bayi akibatnya kebutuhan nutrisi bayi akan kurang terpenuhi karena kurangnya asupan yang didapatkan oleh bayi. Metode non farmakologis merupakan pengendalian nyeri yang lebih simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan. Beberapa terapi komplementer sebagai strategi untuk mengurangi pembengkakan payudara dapat dilakukan dengan pijat oketani, pemberian kompres daun kubis dingin, pemanfaatan daun kol, dan pemberian kompres lidah buaya. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengumpulkan hasil hasil penelitian tentang terapi komplementer untuk menangani bendungan ASI dari berbagai penelitian. Literatur review ini diawali dengan mengkaji artikel-artikel yang diidentifikasi melalui database Google Scholar, Pubmed. Kata kunci yang digunakan untuk pencarian adalah bendungan ASI dan penanganan komplementer untuk bendungan ASI. Pencarian artikel pendukung dibatasi tahun 2015-2021 yang dapat diakses secara full text dalam format pdf.</p>Chesy Septiani GintingHapsari WindayantiYunita Eka SaputriSilvia Devi AnggraeniIndah Murnita SariWiekie Elka RostaAyu nur Irama SariRia AnggelaDeda Komala SariJeklin Yuliani ECindy Cicilia KaleSiti Adhoat A
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-222021-12-22226232Literature Review :Penanganan Non Farmakologi dengan Buah dan Sayur untuk Anemia pada Ibu Hamil
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1367
<p><em>Anemia during pregnancy is a global public health challenge facing the world today, especially in developing countries. Anemia of pregnancy is one of the causes of maternal mortality. Anemia in pregnant women also affects the fetus which results in the birth of babies with low birth weight which can increase the percentage of morbidity/morbidity in babies. The purpose of this literature review is to determine non-pharmacological treatment with fruits and vegetables for anemia in pregnant women. The literature review was conducted by searching articles using Google Scholar with the keywords "treating anemia", "anemia in pregnancy", "complementary therapy". There are 5 articles, all articles are reviewed with respect to the title that is considered appropriate. The results of a review of 5 journal articles indicate that the handling of anemia in pregnant women is not only pharmacological but can be done non-pharmacologically, namely by giving beets, Ambon bananas, bananas, spinach juice, long beans and carrots</em></p><p><br /><strong>Abstrak</strong><br />Anemia selama kehamilan adalah tantangan kesehatan publik global yang dihadapi dunia saat ini, terutama di negara berkembang. Anemia kehamilan merupakan salah satu penyebab dalam kematian/mortalitas pada ibu. Anemia pada ibu hamil juga berpengaruh pada janin yang berakibat pada kelahiran bayi dengan berat lahir rendah yang dapat meningkatan persentase kesakitan/morbiditas pada bayi. Tujuan dari literature review ini untuk mengetahui penanganan non farmakologi dengan buah dan sayur untuk anemia pada ibu hamil. Literature review dilakukan dengan menelusuri artikel menggunakan Google Scholar dengan kata kunci "penanganan anemia", "anemia pada kehamilan", "terapi komplementer". Terdapat 5 artikel, keseluruhan artikel dilakukan review sehubungan dengan judul yang dianggap sesuai. Hasil penelitian dari 5 artikel jurnal menunjukkan bahwa penanganan anemia pada ibu hamil tidak hanya secara farmakologi tetapi dapat dilakukan secara non farmakologi yaitu dengan pemberian buah bit, buah pisang ambon, buah pisang mas, jus bayam, kacang panjang dan wortel.</p>Merlina Dewi SafitriHapsari WindayantiSri ErnawatiWindy Anisa FanggiAgnes BienMaryeni Riwance BokiIndah OktafinaAgel Noer KhotijahMaria Densiana BoloRojaah RojaahNining Suryani Metkono
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-222021-12-22233241Efektivitas Pijat Oketani Terhadap Pencegahan dan Penanganan Bendungan ASI pada Ibu Postpartum Review Jurnal
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1375
<p><em>Failure in the breastfeeding process often occurs because of several problems that arise in post partum mothers, including the lack of smooth milk found in cases of breast milk dams. Dam ASI (Breast Engagement) is caused by increased venous outflow of lymph in the breast which causes a feeling of fever, swelling, and hardening. One of the treatments that can be done to fix the problem and facilitate milk production is with oketani massage. Oketani massage can stimulate the strength of the pectoralis muscle to increase milk production and help the consistency of the breast to become elastic and reduce the incidence of breast milk damming in breastfeeding mothers. The purpose of this study was to examine the effectiveness of oketani massage in the prevention and treatment of postpartum mothers who experience breast milk damming and in increasing milk production. The method in writing this article is some of the literature contained in the database of health journals, namely Lancet, Pubmed, Science Direct, Google Scholar and Springer. The selected articles are based on full text, open access, in English and Indonesian and published in the last 10 years (2011 – 2021). The results of the literature review that have been described, all articles explaining the results of the study indicate that there is a significant effectiveness of giving oketani massage to the prevention and treatment of breast milk dams in postpartum mothers and helps in facilitating breast milk production. The conclusion of this study is that Oketani massage is effective in reducing the incidence of breast milk dams in postpartum mothers and facilitating breast milk production.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Kegagalan dalam proses menyusui sering terjadi oleh karena beberapa masalah yang timbul pada ibu post partum antara lain kurang lancarnya air susu yang terdapat pada kasus bendungan ASI pada payudara. Bendungan ASI (Breast Engagement) disebabkan oleh peningkatan aliran vena dari limfe pada payudara yang menimbulkan rasa demam, kemerahan, bengkak dan mengeras. Salah satu treatment yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah dan memperlancar pruduksi ASI yaitu dengan pijat oketani. Pijat oketani dapat memberikan stimulasi kekuatan otot pectoralis untuk meningkatkan produksi ASI dan membantu konsistensi payudara menjadi elastis serta menurunkan kejadian bendungan ASI pada ibu menyusui. Tujuan penelitian ini untuk menelaah keefektifan pijat oketani dalam pencegahan dan penanganan pada ibu postpartum yang mengalami bendungan ASI serta dalam meningkatkatkan produksi ASI. Metode dalam penulisan artikel ini adalah tinjauan literatur yang terdapat dalam database jurnal kesehatan yaitu Lancet, Pubmed, Science Direct, Google Scholar dan Springer. Artikel yang terpilih berdasarkan full text, open acces, berbahasa Inggris dan Indonesia dan terbit dalam 10 tahun terakhir (2011 – 2021). Hasil literature review yang telah dipaparkan, semua artikel menjelaskan hasil dari penelitian menunjukan bahwa adanya efektifitas yang signifikan dari pemberian pijat oketani terhadap pencegahan dan penanganan bendungan ASI pada ibu post partum serta membantu dalam memperlancar produksi ASI. Kesimpulan dari penelitian ini Pijat Oketani efektif dalam menurunkan kejadian bendungan ASI pada ibu postpartum dan memperlancar produksi ASI.</p>Indah WidyastutiLuvi Dian AfriyaniAyu LestariAurelia BukifanMega WahyuAlif'fah Setiyana PutriAmeliana Friskia RahmadiniChristania Rambu Loba HawaFaidatul ChoifinKrismonita KrismonitaMaria Skolastika Kobesi
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-222021-12-22242248Literature Review : Pengaruh Air Kelapa Terhadap Nyeri Dismenore pada Remaja
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1389
<p><em>Green coconut water is a healthy drink rich in nutrients, vitamins and minerals and naturally without preservatives, green coconut water is easily absorbed by the body because of the fluid content that is isotomic to the human body. Menstrual pain (Dysmenorrhea). Young coconut water has growth hormone, vitamin C, calcium and magnesium. Calcium and Magnesium reduce muscle tension and Vitamin C is a natural anti-inflammatory substance that helps relieve the pain of menstrual cramps. The research method used in this study is a literature review. Article searches were carried out on E-Jurnal, and Google Scholar with the keywords</em></p><p><br /><em><strong>Abstrak</strong></em><br /><em>Air kelapa hijau merupakan minuman yang sehat kaya nutrisi,vitamin dan mineral serta alami tanpa bahan pengawet, air kelapa hijau mudah di serap oleh tubuh karna kandungan cairan yang isotomis dengan tubuh manusia Nyeri haid (Dismenorea). Air kelapa muda mengandung hormon pertumbuhan, vitamin c, kalsium dan magnesium. Kalsium dan Magnesium mengurangi ketegangan otot dan Vitamin C merupakan zat-zat alami anti inflamasi yang membantu meringankan rasa sakit akibat kram mestruasi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Artikel yang digunakan dalam literaturr review ini berjumlah 10 artikel , yang mana penelusuran artikel dilakukan pada E-Jurnal, Google Shoolar dan Google Cendikia dengan kata kunci Dismenorea dan air kelapa hijau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa hijau terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja. Hasil dari literatur review ini menunjukkan bahwasanya air kelapa memiliki pegaruh terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja.</em></p>Nada Hilma HusniaKartika SariReni SetiyawatiMila Ariessta LestariPopon SumarniSonia AgustinMunawaroh MunawarohNeng FitriHadiatun FitriahSusi AsmarahBergita Florika Ango
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-222021-12-22249258Literature Review : Faktor Resiko yang Memengaruhi Terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1399
<p><em>According to the World Health Organization (WHO, LBW is a birth weight of less than 2,500 grams. In Indonesia, based on the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS 2002-2003, the neonatal mortality rate is 20 per 1000 live births. In 1 year, about 89,000 infants aged 1 month died. This means that every 6 minutes 1 (one neonate dies. The main cause of neonatal death is low birth weight (LBW. As many as 29% of the incidence of LBW in Indonesian hospitals is around 20% (Aswar, 2004. Therefore, prevention of LBW incidents is prioritized in an effort to reduce infant mortality. In order to achieve the Millennium Development Goals target IV, which is to reduce child mortality, especially in developing countries, it is necessary to prevent the incidence of LBW in the future, one of which is by conducting close monitoring of risk factors that affect the incidence of LBW. The research method used in this study is a literature review that discusses the factors associated with the incidence of LBW. Source to do a search on Google Scholar. Conclusion the risk factors for LBW have many factors such as, from maternal parity which occurs because the mother's reproductive system has experienced depletion due to many births. Then other risk factors are exposure to cigarettes, and the work of pregnant women related to pesticides due to the lack of personal protective equipment (PPE which causes poor fetal development.</em></p><p><strong>Abstrak</strong><br />Menurut World Health Organization (WHO, BBLR adalah berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram. Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi, dan Kesehatan indonesia (SDKI 2002-2003, angka kematian neonatal sebesar 20 per1000 kelahiran hidup. Dalam 1 tahun,sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan meninggal. Artinya setiap 6 menit ada 1( satu neonates meninggal. Penyebab utama kematian neonatal adalah bayi berat lahir rendah (BBLR. Sebanyak 29% insidensi BBLR di rumah sakit indonesia berkisar 20% (Aswar,2004. Oleh karena itu, pencegahan insiden BBLR lebih diutamakan dalam usaha menekan Angka Kematian Bayi. Dalam rangka mencapai target Millenium Development Goals yang ke IV yaitu menurunkan angka kematian anak terutama di negara berkembang, perlu dilakukan upaya pencegahan kejadian BBLR di masa mendatang, salah satunya dengan melakukan pengawasan ketat terhadap faktor- faktor risiko yang mempengaruhi kejadian BBLR. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literatur review yang membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR. Sumber untuk melakukan pencarian pada E-Jurnal internasional. Kesimpulan faktor resiko terjadinya BBLR memiliki faktor yang banyak seperti, dari paritas ibu yang terjadi karena sistem reproduksi ibu telah mengalami penipisan akibat banyak melahirkan. Kemudian faktor resiko yang lain adalah adanya keterpaparan rokok, dan pekerjaan ibu hamil yang berkaitan dengan pestisida karena kurangnya alat pelindung diri (APD yang menyebabkan perkembangan janin tidak baik.</p>Anis FaridaKartika SariMunasifah MunasifahNurrohmah NurrohmahMei Nur TriDita MurtikaNurul Amalia HidayatikaTri Retno WatiAnindya MasrurohViola AlfionitaMiftakhul Jannah Nur
Copyright (c) 2021 CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN
2021-12-222021-12-22259271