Pemahaman Orang Tua tentang Konsep Merdeka Belajar di PAUD

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijec.v4i2.1685

Keywords:

Merdeka Belajar, Orang Tua, PAUD

Abstract

Purpose from this research is to obtain parents’ understanding of independent learning in early childhood education. This article figures how far parents’ understanding of independent learning in early childhood education. Harapan yang diinginkan artikel ini adalah membuka wawasan kepada orang tua, pendidik dan masyarakat bahwa pembelajaran harus sesuai dengan minat dan bakat anak. This article gives an insight to parents, teachers and public. Method of this article using survey with saturated sampling. Result of this research is parents’ undrestanding about independent learning completely. Most of parents didn’t agree if children study without paper in their daily assignment. Parents state that critical thinking ability is quite important. Parents also state that do reading, writing and counting is the most important to prepare go to elementary school. Conclusion of this research is most of parents understand independent learning, but not completely. Parents are still oriented in reading, writing and counting to prepare to go elelemtary school is most important than children study based on their own interest, talent, creativity, critical thinking and back to nature.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemahaman orang tua tentang konsep merdeka belajar yang diselenggarakan di PAUD. Artikel ini dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana pemahaman orang tua tentang konsep merdeka belajar. Harapan yang diinginkan artikel ini adalah membuka wawasan kepada orang tua, pendidik dan masyarakat bahwa pembelajaran harus sesuai dengan minat dan bakat anak. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik sampling jenuh. Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman orang tua tentang konsep merdeka belajar yang seutuhnya. Kebanyakan orang tua tidak setuju anak belajar kembali ke alam dan tidak menggunakan Lembar Kerja (LK) sebagai penugasan. Orang tua menyatakan cukup penting anak memiliki kemampuan berpikir kritis. Orang tua masih menganggap belajar calistung adalah hal yang sangat penting diajarkan di PAUD untuk persiapan masuk SD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata orang tua menyatakan bahwa sudah memahami merdeka belajar, akan tetapi belum sepenuhnya paham apa arti merdeka belajar. Orang tua masih berorientasi bahwa pembelajaran calistung untuk persiapan masuk SD lebih penting dibandingkan anak-anak belajar sesuai dengan minat, bakat, kreatifitas, berpikir kritis dan kembali ke alam.

Author Biographies

Elly Indrawati, Uiversitas Negeri Semarang

Pendidikan Anak Usia Dini

Diana Diana, Pascasarjana Unnes

Pendidikan Anak Usia Dini

References

Asiah, N. (2018). Pembelajaran Calistung Pendidikan Anak Usia Dini Dan Ujian Masuk Calistung Sekolah Dasar Di Bandar Lampung. Terampil : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 5(1), 19. https://doi.org/10.24042/terampil.v5i1.2746

Fitria, S. E., & Ariva, V. F. (2019). Analisis Faktor Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan Dan Kemampuan Berwirausaha Terhadap Kinerja Usaha Bagi Pengusaha Pindang Di Desa Cukanggenteng. Jurnal Manajemen Indonesia, 18(3), 197–208.

Istiq’faroh, N. (2020). Relevansi Filosofi Ki Hajar Dewantara Sebagai Dasar Kebijakan Pendidikan Nasional Merdeka Belajar Di Indonesia. Lintang Songo : Jurnal Pendidikan, 3(2), 1–10.

https://www.journal.unusida.ac.id/index.php/jls/article/view/266

Lestiyani, P. (2020). Analisis Persepsi Civitas Akademika Terhadap Konsep Merdeka Belajar Menyongsong Era Industri 5.0. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 6(3), 365. https://doi.org/10.33394/jk.v6i3.2913

Marlisa, L. (2018). Tuntutan Calistung Pada Anak Usia Dini. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 1(3), 25–38. https://doi.org/10.14421/jga.2016.13-03

Metafisika, K., & Pangastutia, R. (2020). Global Conferences Series : Social Sciences , Education and Humanities ( GCSSSEH ), Volume 6 , 2020 International Conference Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang ( ICFTKUINIBP ) 2020 Women Ulama in Forming the Concept. RedWhitepress, 6, 216–220.

Miyarso, E. (2019). Perancangan Pembelajaran Inovatif. Perancangan Pembelajaran Inovatif. Jakarta.

Munawaroh, I. (2019). Modul 1 Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta.

Noventari, W. (2020). Konsepsi Merdeka Belajar Dalam Sistem Among Menurut Pandangan Ki Hajar Dewantara. PKn Progresif: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Kewarganegaraan, 15(1), 83. https://doi.org/10.20961/pknp.v15i1.44902

Nursarofah, N. (2022). Meningkatkan Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini melalui Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan Merdeka Belajar. Ashil: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 38–51.

Prameswari, T. W. (2020). Merdeka Belajar: Sebuah Konsep Pembelajaran Anak Usia Dini Menuju Indonesia Emas 2045. Seminar Nasional Penalaran Dan Penelitian Nusantara, 1, 76–86.

Pujiriyanto. (2019). MODUL 2 PPG. In “Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21.†Kemdikbud Jakarta.

Sherly, Dharma, E., & Sihombing, H. B. (2020). Merdeka belajar: kajian literatur. UrbanGreen Conference Proceeding Library, 1, 183–190.

Sukmawati, H. (2013). Jurnal PILAR, Vol. 2, No. 2, Juli- Des’ , 2013 TRIPUSAT PENDIDIKAN. Jurnal Pilar, 2(2), 175–194.

Suryana, D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini : Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak. Prenada Media.

Downloads

Published

2022-09-05

How to Cite

Indrawati, E., Diana, D., & Setiawan, D. (2022). Pemahaman Orang Tua tentang Konsep Merdeka Belajar di PAUD. Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 4(2), 441–450. https://doi.org/10.35473/ijec.v4i2.1685

Issue

Section

Articles