Demokrasi Damai Di Era Digital

Authors

  • Astri Dwi Andriani Universitas Putra Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35473/rjh.v1i1.1663

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peta demokrasi di ranah digital beserta berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam menciptakan demokrasi damai di era digital. Penelitian ini dilakukan dengan metode library research atau telaah pustaka yang meliputi: pengidentifikasian secara sistematik, analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah kajian. Sementara itu teknik yang digunakan digunakan ialah content analysis atau kajian isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran kabar bohong (hoax) dan ujaran kebencian adalah tantangan utama yang dihadapi dalam menciptakan demokrasi damai di era digital karena dapat mengancam demokrasi dan mengarah kepada disintegrasi bangsa. Kesadaran literasi menjadi salah satu faktor pendorong masifnya peredaran hoax dan ujaran kebencian. Literasi pada akhirnya menjadi kunci dalam menciptakan demokrasi damai di era digital. Setiap informasi yang datang kepada masyarakat harus disikapi secara bijaksana dan kritis sehingga terhindar dari fitnah. Derasnya arus informasi itu harus dikelola sedimikian rupa sehingga menjadi hal-hal yang produktif.

Author Biography

Astri Dwi Andriani, Universitas Putra Indonesia

Program Studi Ilmu Komunikasi

References

Buku

Gani, H. 2016. Mendeteksi Kebohongan. Jakarta: Mediakita.

Hardiman, F Budi. 2004. Filsafat Modern dari Machiavelli sampai Nietzche. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Herimanto dan Winarno. 2012.Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Cet. VI. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Seri Pendidikan Orang Tua: Mendidik Anak di Era Digital, Cet. I. Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Naisbitt, John, et.all. 2004. Hight Tech Hing Touch. Pencarian Makna di Tengah Perkembangan Pesat Teknologi. Bandung: Mizan.

Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mizan.

Raharjo, Mudjia. 2011. Genta Pemikiran Islam Dan Humaniora. Malang: UIN-Maliki Press.

Raharjo, Mudjia, dan Rurohman, Kholil. 2008. Sosiolinguistik Qurani. Malang: UIN-Maliki Press.

Santosa, T. Elizabeth. 2015. Raising Children In Digital Era – Pola Asuh Efektif untuk Anak di Era Digital. Jakarta: PT Gramedia.

Schmidt, Eric, dan Cohen, Jared. 2014. The New Digital Age: Cakrawala Baru Negara, Bisnis, dan Hidup Kita. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Jurnal

Affandi, Nurholik. (2012).Harmoni dalam keberagaman. Sebuah Analisis tentang Konstruksi Perdamaian Antar Umat Beragama. Jurnal Komunikasi dan Sosial Keagamaan, Vol: XV, No. 1, halaman 71-84.

Andhika, Tri. (2016). Kedaulatan di Bidang Informasi dalam Era Digital: Tinjauan Teori dan Hukum Internasional. Jurnal Bina Mulia Hukum Volume 1, Nomor 1.

Astrini, Atik. (2017). Hoax dan Banalitas Kejahatan (Studi Pustaka tentang fenomena hoax dan keterkaitannya dengan Banalitas Kejahatan). Jurnal Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II, halaman 76 – 167.

Bagir, Zainal Abidin, dkk. (2011). Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia. CRCS UGM, halaman 33-34.

Baryadi, I. P. (2013). Bahasa dan Kebohongan. Prosiding Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia XXXV, halaman 359—363.

Coleman, L. dan Kay, P. 1981. Prototype semantics: The English word lie. Language, Vol. 57, No. 1 (Mar., 1981), halaman 26-44.

Davidson, T., Warmsley, D., Macy, M. & Weber, I., (2017). Automated Hate Speech Detection and the Problem of Offensive Language. Proceedings of the Eleventh International AAAI Conference on Web and Social Media (ICWSM).

Mangantibe, Veisy. (2016). Ujaran Kebencian dalam Surat Edaran Kapolri Nomor: SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ucapan Kebencian (Hate Speech). Lex Crimen Vol. V/No. 1/Jan/2016.

Muhtadiah, Dian. (2017). Peran Jurnalisme Profetik Menghadapi Hoax. Jurnal Dakwah Tabligh Vol 18, No 2.

Nata, Abuddin. (2018). Pendidikan Islam Milenial. Jurnal Peradaban Islam. Conciencia Jurnal Pendidikan Islam, halaman 10-28.

Nashihuddin, Wahid. (2017). Pustakawan Penangkal Informasi Hoax di Masyarakat. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – LIPI, halaman 1-5.

Pembayun, Jaduk Gilang. (2017). Rekontruksi Pemikiran Habermas di Era Digital. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, Volume 1, Nomor 1, halaman 1-14.

Retnasari, Lisa. (2018). Strategi Pendidikan Multikultural sebagai Upaya Mencegah Radikalisme di Era Globalisasi. Seminar Nasional Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, halaman 161-170.

Rustam Aji. (2016). Digitalisasi, Zaman Tantangan Media (Analisis Kritis Kesiapan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Menyongsong Zaman Digital. Islamic Communication Journal 1, no. 1, halaman 48.

Suud, Fitriah M. (2018). Pendidikan Kedamaian di Era Digital (Telaah Model Forgiveness dalam Psikologi Islam. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Volume 7, Nomor 1, halamam 695-715.

Turibius, Stephanus. (2018). Pola Asuh yang Efektif untuk Mendidik Anak di Era Digital.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 10, Nomor 2, halaman 137-273.

Wiguna. (2014). Media Sosial Dan Komunikasi Politik Era Digital Komunikasi Indonesia III, no. 2, halaman 150.

Zainuddin, Ammar. (2018). Bahasa sebagai Piranti Kohesi Perdamaian Zaman Digital. 2nd Proceedings Annual Conference for Muslim Scholars. Kopertis Wolayah IV Surabaya, halaman 314- 320.

Arifianto, Bambang. (2018). Bijaklah Berbahasa Agar Tak Terkena Jerat Pasal Ujaran Kebencian. Diakses dari https://www.pikiranrakyat.com/pendidikan/2018/05/23/bijaklah-berbahasa-agartak- terkena-jerat-pasal-ujaran-kebencian-424877 diunduh pada 05 Maret 2019.

Aziz, Abd. (2018). Religiusitas Masyarakat Urban di Era Digital. Diakses dari https://issuu.com/abdaziz9/docs/religiusitas_masyarakat_ urban_di_er diunduh pada 05 Maret 2019.

Hasibuan, M. Andre Bakhtiar. (2018). Generasi Milenial dalam Literasi. Diakses dari http://kotakata.id/generasi-milenial-dalamliterasi/ diunduh pada 05 Maret 2019.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). Berbohong. Diakses dari http:// kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berbohong diunduh pada 05 Maret 2019.

Kominfo. (2018). Ada 800.000 Situs Penyebar Hoax di Indonesia. Diakses dari https://kominfo.go.id/content/detail/12008/ada800000- situs-penyebar-hoax-di- indonesia/0/sorotan_media diunduh pada 05 Maret 2019.

Munir, Saiful. (2018). Polri Temukan 3.500 Konten Hoax Tersebar di Media Sosial Jelang Pemilu. Diakses dari https://nasional. sindonews.com/read/1340358/12/polri- temukan3500-konten-hoax-tersebar-di-media-sosialjelang-pemilu-1537591477 diunduh pada 05 Maret 2019.

Saidi, Anas. (2016). Radikalisme Ideologi Menguasai Kampus. Jakarta : LIPI. Diakses dari http://lipi.go.id/berita/single/RadikalismeIdeologi-Menguasai-Kampus/15082 diunduh pada 05 Maret 2019.

Saputra, Wahyu Aji. (2018). Kenapa Literasi di Era Millennial Merupakan Hal Penting? Diakses dari https://www.idntimes.com/opinion/ social/wahyuajisaputra/opini-kenapa- literasi-di-era-millennialmerupakan-hal-penting-c1c2 diunduh pada 05 Maret 2019.

Siddiq, Taufiq. (2018). Mafindo: Konten Politik Mendominasi Penyebaran Hoax. Diakaea dari https://nasional.tempo.co/ read/1136933/mafindo-konten-politik- mendominasipenyebaran-hoax/full&view=ok diunduh pada 05 Maret 2019.

Wikipedia. (2018). Ucapan Kebencian. Diakses dari https://id.wikipedia. org/wiki/Ucapan_kebencian diunduh pada 05 Maret 2019.

Downloads

Published

2022-06-09

Issue

Section

Articles