Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas III Di Sekolah Dasar Negeri Pandean Lamper 01 Semarang
DOI:
https://doi.org/10.35473/jnctt.v6i1.2264Abstract
Creative thinking is an ability that students must have, through creative thinking can gain broad insight. Creativity is part of the main aspects of students. The teacher becomes a source for students to process and find potential and talents in their fields. There is a provision of readiness for creative thinking to be able to competen in the future. This study aims to find out whether SDN Pandean Lamper 01 Semarang has implemented learning with aspects of creative thinking, and also describes the ability to think creatively in class IIIB using 3 student subjects. Selection of subjects based on high, medium, and low levels. This research method uses a qualitative description with observations according to indicators of creative thinking, namely fluency, flexibility, elaboration, and originality as well as interviews with class IIIB teachers. The research results obtained the level of creative ability as well as three indicators, namely fluency, flexibility, and elaboration. Categorized as moderately creative with moderate initial ability includes twu indicators, namely fluency and originality. Categorized as not creative for low initial ability does not include four indicator. Class IIIB teachers at SDN Pandean Lamper 01 Semarang have implemented character education with aspects of creative thinking in thematic learning.
Berpikir kreatif merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik, melalui berpikir kreatif dapat memperoleh wawasan yang luas. Kreativitas bagian dari aspek penting yang dimiliki peserta didik. Guru menjadi sumber untuk peserta didik mengolah dan menemukan potensi dan bakat di bidanya. Adanya bekal kesiapan sikap berpikir kreatif mampu bersaing untuk masa depan nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui SDN Pandean Lamper 01 Semarang sudah menerapkan pembelajaran dengan aspek berpikir kreatif, juga mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif di kelas IIIB dengan menggunakan 3 subjek peserta didik. Pemilihan subjek berdasarkan tingkat tinggi, sedang, dan rendah. Metode penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif dengan pengamatan sesuai indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran berpikir (fleuency), kelenturan (flexibility), elaborasi dan keaslian (originality) juga wawancara dengan guru kelas IIIB. Hasil penelitian ini diperoleh tingkat berpikir kreatif dengan kemampuan kreatif dikategorikan kemampuan awal tinggi mencakup tiga indikator yaitu fleuency, flexibility dan elaborasi. Dikategorikan cukup kreatif dengan kemampuan awal sedang mencakup dua indikator yaitu fleuency dan keaslian. Dikategorikan belum kreatif untuk kemampuan awal rendah tidak mencakup empat indikator. Guru kelas IIIB di SDN Pandean Lamper 01 Semarang sudah menerapkan pendidikan karakter dengan aspek berpikir kreatif di pembelajaran tematik.
References
Agustina, D. M., & Purwanti, K. Y. (2022). Keefektifan PBL Berbantuan Fun Thinkers Book Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa 3 Sekolah Dasar. Janacitta, 5(1).
Ananda, D., Sari, V. P., & Untari, M. F. A. (2018). Keefektifan Model Pembelajaran Make A Match Menggunakan Media Paperku Terhadap Keaktifan Siswa Kelas III SD Negeri 02 Sitemu Pemalang. JANACITTA, 1(2).
Andiyana, M. A., Maya, R., & Hidayat, W. (2018). Analisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa smp pada materi bangun ruang. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(3), 239-248.
Arianti, H. (2021). Peran Orang Tua Dalam Pendampingan Pembelajaran Anak Di Masa Pandemi Covid-19 Di Rt 09 Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu (Doctoral dissertation, UIN Fatmawati Sukarno).
Guntur, M., Aliyyatunnisa, A., & Kartono, K. (2020). Kemampuan Berpikir Kreatif, Kritis, dan Komunikasi Matematika Siswa dalam Academic-Contructive Controversy (AC). In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (Vol. 3, pp. 385-392).
Karim, N. (2010). Pendidikan karakter. Shautut Tarbiyah, 16(1), 69-89.
Maftukhah, N. A., Nurhalim, K., & Isnarto, I. (2017). Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Model Connecting Organizing Reflecting Extending Ditinjau dari Kecerdasan Emosional. Journal of Primary Education, 6(3), 267-276.
Mardhiyana, D., & Sejati, E. O. W. (2016). Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu melalui model pembelajaran berbasis masalah. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (pp. 672-688).
Nurjanah, N., & Cahyana, U. (2021). Pengaruh Penerapan Online Project Based Learning Dan Berpikir Kreatif Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas IV Pada Pelajaran IPA Di SD Nasional 1 Kota Bekasi. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya, 17(1), 51-58.
Rozi, F. A., & Afriansyah, E. A. (2022). Analisis kemampuan berpikir kreatif matematis berdasarkan disposisi matematis siswa. Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME), 4(2), 172-185.
Safitri, B. A. F., & Suryani, E. (2021). Analisis Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Pemahaman Konsep Siswa. JANACITTA, 4(2).
Sara, S., Johar, R., & Zubainur, C. M. (2018). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Pembelajaran dengan Model Treffinger pada Materi Segiempat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika, 3(2).
Wulandari, F. A., Mawardi, M., & Wardani, K. W. (2019). Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas 5 Menggunakan Model Mind Mapping. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(1), 10-16.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright notice:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (The Effect of Open Access)